Pemerintah janji jaga harga beras saat musim paceklik
Harga beras akan terkerek naik pada Juni hingga Desember.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan menurun 2,18 persen dibandingkan Februari 2016, yakni sebesar Rp 9.572 per kg. Sedangkan, harga beras kualitas medium menurun 1,84 persen sebesar Rp 9.444 per kg, dan harga beras kualitas rendah menurun 2,17 persen sebesar Rp 8.995 per kg.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan menurunnya harga beras saat ini karena tengah memasuki musim panen. Sehingga, stok beras tengah melimpah dan harga menurun.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Di mana PPS berkedudukan? PPS dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu di kelurahan atau desa. Oleh karena itu, PPS berkedudukan di kelurahan atau desa.
Meski begitu, dia menyarankan agar pemerintah harus mengkhawatirkan harga beras pada Juni hingga Desember. Sebab, bulan-bulan tersebut merupakan musim pancaroba.
"Artinya beras atau padi harganya turun karena musim panen raya sekarang. Yang harus diperhatikan inflasinya mungkin sesudah Juni-Desember," kata Bambang saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (1/4).
Meski begitu, dia tidak bisa memastikan inflasi akan ikut meningkat pada musim pancaroba atau tidak. Namun, jika inflasi ingin rendah, maka pemerintah harus menjaga harga pangan sebelum masa pancaroba.
"Kalau mau jaga inflasi harus menjaga harga pangan Juni-Desember," pungkas dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan akhir tahun akan terjadi puncak inflasi. Hal ini dikarenakan masyarakat akan menyambut bulan puasa yang diikuti dengan musim pancaroba.
"Mei mungkin masih moderat, tapi mungkin Juni. Karena Juni puasa mungkin mulai 7-8 Juni, saya kira mulai bulan itu yang saya kira bisa jadi puncak inflasi yang sekarang bisa dikhawatirkan bisa akhir tahun, kalau akhir tahun itu jadi puncak inflasi. Tapi kemungkinan tahun ini Juni," kata Sasmito.
(mdk/sau)