Pemerintah minta pemda permudah izin pembangunan smelter
Pemerintah ingin dua hingga tiga tahun ke depan Indonesia sudah mempunyai pabrik smelter.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta pemerintah daerah memberikan kemudahan untuk perusahaan yang ingin membangun pabrik pengolahan mineral atau smelter. Hal tersebut disinyalir bisa mempercepat pembangunan sehingga dua hingga tiga tahun ke depan.
Wakil Menteri ESDM Susilo Utomo mengatakan bahwa saat ini telah ada 156 perusahaan yang mengusulkan pembangunan smelter. Namun, pihaknya masih menyaring perusahaan-perusahaan yang sungguh-sungguh ingin membangun smelter di Indonesia.
-
Di mana tepatnya penemuan mineral tersebut? Survei baru yang dilaksanakan The Nippon Foundation bekerja sama dengan Universitas Tokyo menemukan bahwa dasar laut di sekitar pulau Minami-Tori-shima menampung sekitar 610.000 metrik ton kobalt dan 740.000 metrik ton nikel.
-
Apa itu Tiangong? Stasiun luar angkasa yang dibangun sendiri oleh China, dikenal sebagai Tiangong.
-
Kenapa Le Minerale dituduh berbahaya? Kabar ini sendiri muncul setelah beredar konten di media sosial TikTok yang menyebutkan kalau Le Minerale memiliki kandungan bromat yang melebihi batas aman, sehingga berisiko memicu tumor dan kanker.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.
-
Mengapa Batu Runciang disebut sebagai 'Tambun Tulang'? Lalu, Batu Runciang ini juga disebut dengan 'Tambun Tulang'.
-
Apa itu Tamikil? Tamikil merupakan jenis hewan laut mollusca dengan ciri khas berduri mirip bulu babi. Walau tampilannya seram, namun sajian dari biota laut tersebut memiliki cita rasa yang lezat.
"Kita sedang seleksi. Tentunya tidak realistis membangun smelter untuk semua perusahaan," ujar dia saat membuka seminar nasional dengan tema "Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Pengolahan dan Pemurnian Dalam Negeri Sebagai Amanat UU nomor 4 tahun 2009" di Jakarta, Rabu (10/4).
Dia mengatakan, pemerintah sangat berharap pada dua hingga tiga tahun ke depan Indonesia sudah memiliki pabrik pengolahan bahan mineral mentah. "Kami harap pemerintah daerah mempercepat perizinan. Pembangunan infrastruktur juga harus dipercepat," imbuh dia.
Dengan adanya smelter tersebut, lanjut dia, Indonesia tak lagi diperas oleh perusahaan-perusahaan pengekspor bahan mineral mentah. "Kalau barang mineral kita beterbangan ke luar negeri, pada 2025 kita gigit jari. Ini bisa dibantu dengan membangun smelter. Jadi kalau bisa diolah di dalam negeri 100 persen, atau 95 persen. Tapi jangan nol," kata dia.
Seperti yang telah diketahui, pemerintah telah menargetkan pada tahun 2014 ekspor bahan mineral mentah dihentikan.