Pemerintah minta publik sabar tunggu penurunan harga BBM
"Tunggu tanggal 1 Oktober, sabar yah."
PT Pertamina mengakui harga minyak dunia yang rendah saat ini, sekitar USD 48 per barel, bisa menekan ongkos produksi Bahan Bakar Minyak (BBM). Kendati demikian, Perusahaan energi pelat merah itu belum berani menurunkan harga bensin di konsumen.
Senada, pemerintah pun masih enggan memberikan sinyal tegas akan penurunan harga BBM.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Kenapa subsidi BBM dimulai di era Soeharto? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
-
Bagaimana cara Soeharto mempertahankan kebijakan subsidi BBM? Sayangnya, saran Habibie yang kala itu menjabat Menteri Riset dan Teknologi tak digubris. Soeharto berkukuh mempertahankan subsidi, dengan alasan negara masih punya uang.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
"Sekarang tanggal 23 September, tunggu tanggal 1 Oktober. Sabar yah," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja di Jakarta, Rabu (23/9).
Berdasarkan ketentuan harga BBM dievaluasi setiap enam bulan. Dengan kata lain, evaluasi seharusnya dilakukan pada September ini.
"Kami lagi evaluasi. Sabar dulu ya," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya harus berkoordinasi dengan pemerintah jika ingin mengubah harga BBM. Diakuinya, harga minyak dunia yang rendah bakal meringankan beban Pertamina dalam memproduksi BBM.
"Ya kalau harga minyaknya sekitar USD 40 per barel, cost of productionnya bisa lebih murah nanti tentu saja akan dibicarakan dengan Kementerian ESDM," ujarnya.
Baca juga:
Harga Pertamax dan Pertalite resmi turun per 1 September 2015
Ini daftar BBM non subsidi yang turun harga per 1 September 2015
Mudah-mudahan paket kebijakan ke-II penurunan BBM dan tarif listrik
Ekonomi tengah sulit, DPR minta pemerintah turunkan harga BBM
Menkeu dan Menteri ESDM tak kompak soal penurunan harga BBM