Pemerintah nilai putusan BI naikkan suku bunga acuan menjadi 5,25 persen tepat
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menyebut bahwa keputusan BI untuk kembali menaikkan suku bunga 50 bps adalah langkah tepat. Sebab, dengan tidak menaikkan atau menahan suku bunga justru ekonomi Indonesia tidak dapat bersaing dengan negara-negara lain.
Bank Indonesia (BI) kembali memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps juga menjadi 6 persen.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menyebut bahwa keputusan BI untuk kembali menaikkan suku bunga 50 bps adalah langkah tepat. Sebab, dengan tidak menaikkan atau menahan suku bunga justru ekonomi Indonesia tidak dapat bersaing dengan negara-negara lain.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditasnya di tengah kenaikan BI Rate? “Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,” tambahnya.
-
Apa penghargaan yang diraih oleh BRI? Berkomitmen tinggi pada penerapan keuangan berkelanjutan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil meraih penghargaan Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) Award 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).
-
Bagaimana BRI menentukan skor Indeks Bisnis UMKM? Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 s.d. 19 Oktober 2023.
"Oleh karena itu kita percaya teman-teman di BI, kalau soal harus naik semua orang taulah. Tak ada cara lain, Anda tak naikkan Anda ketinggalan aja. Orang lain naik, itu akan membuat capital flight (pelarian modal)," ungkapnya saat di temui di Hotel Borobudur jakarta, Jumat (29/6).
Menko Darmin pun menyambut baik langkah yang di ambil oleh BI. "Oleh karena itu, kita sambut apa yang dilakukan BI. Tentu pemerintah punya porsi, tak bisa seluruhnya diserahkan ke BI saja," imbuhnya.
Mantan Gubernur BI periode 2010-2013 ini menilai, kenaikan suku bunga BI juga merupakan respon kebijakan dari suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat yaitu Fed Fund Rate (FFR). Di mana persoalannya adalah Amerika tidak hanya melakukan policy rate, tetapi juga melakukan perang dagang.
Meski demikian, pemerintah terus berupaya melakukan langkah-langkah agar perekonomian Indonesia semakin lebih baik. Terlebih adalah meningkatkan nilai ekspor.
"Walau persoalan gonjang-ganjing di bidang keuangan internasional, moneter, itu garda terdepan memang Bank Indonesia, tapi pemerintah juga harus melakukan langkah-langkah terutama apa saja, yang paling penting dan mendesak sebetulnya mencoba memperbaiki ekspor agar pertumbuhan tak kalah dengan impor sehingga neraca perdagangannya yang 6-7 bulan terakhir ini sudah terlanjur negatif harus didorong berubah ke positif," ujarnya.
Untuk mendorong ekspor, lanjut Menko Darmin, cara yang tepat adalah dengan mempermudah perizinan supaya para investor baik domestik maupun asing mulai tertarik berinvestasi di Indonesia. "Ya mendorong ekspor, pertama memudahkan perizinan supaya investasi banyak masuk. Syukur di bidang yang melakukan ekspor karena selama dua tiga tahun ini investasi yang masuk lebih banyak yang menjual ke dalam karena perdagangan internasional selama ini rendah sekali," pungkasnya
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga dua kali pada Mei 2018. BI masih memberi sinyal untuk kembali menaikkan suku bunga ke depan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Kenaikan suku bunga ini tentu saja akan memengaruhi banyak hal, salah satunya adalah investasi di sektor riil.
Peningkatan suku bunga BI akan mendorong kenaikan suku bunga kredit dan hal ini akan membuat para investor menjadi ragu untuk berinvestasi di sektor riil.
Baca juga:
Naikkan suku bunga acuan, BI yakin mampu hentikan pelemahan Rupiah
BI kembali naikkan suku bunga acuan 50 bps menjadi 5,25 persen
Bank Indonesia beri sinyal kembali naikkan suku bunga acuan akhir Juni
Antisipasi kebijakan The Fed, Kadin proyeksi suku bunga acuan BI lewati 5 persen
Dampak kenaikan suku bunga acuan BI baru terasa dalam 1 tahun
LPS prediksi BI kembali naikkan suku bunga acuan menyesuaikan kebijakan The Fed
Bos LPS sebut bunga kredit yang pertama menyesuaikan kenaikan suku bunga acuan BI