Pemerintah optimis bisa bangun PLTP 5000 MW per tahun
Pemerintah ingin membangun pembangkit tenaga panas bumi 29.000 MW hingga tahun 2025.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimis bisa memenuhi target untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 29.000 MW pada 2025. Dengan begitu, setiap tahunnya pemerintah menargetkan untuk membangun PLTP sebesar 3.000 hingga 5.000 MW per tahun.
"Kita maunya tiap tahun paling tidak 3.000 hingga 5.000 MW per tahun sampai 2025. Itu kita genjot semaksimal mungkin untuk menghasilkan paling tidak 29.000 MW di 2025," ujar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo Utomo di Jakarta, Kamis (18/4).
-
Bagaimana Pertamina Geothermal Energy mendorong upaya dekarbonisasi di luar pengembangan energi panas bumi? Selain itu Perseroan juga memiliki inisiatif beyond geothermal untuk mendorong upaya dekarbonisasi, "Strategi yang kami jalankan diantaranya dengan menjajaki bisnis rendah karbon, yaitu green hydrogen dan green methanol serta mempromosikan sistem kredit karbon di Indonesia yang sedang berkembang dengan memasok kredit karbon ke agregator utama Pertamina Geothermal Energy, yaitu Pertamina New Renewable Energy (PNRE)," ungkap Julfi.
-
Apa yang dibangun oleh Pertamina Geothermal Energy untuk menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai? Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW, sehingga total panas bumi di wilayah tersebut menjadi 110 MW.
-
Apa kontribusi Pertamina Geothermal Energy pada target dekarbonisasi nasional di tahun 2030? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Bagaimana Pertamina Geothermal Energy mengelola proyek Lumut Balai Unit 2? Dalam kesempatan ini, Julfi menjelaskan proyek Lumut Balai Unit 2 ini dikelola melalui kolaborasi antara Indonesia dengan negara-negara Indo-Pasifik, yaitu Jepang dan Tiongkok.
-
Mengapa Pertamina Geothermal Energy membangun PLTP Lumut Balai Unit 2? “Melalui groundbreaking Lumut Balai Unit 2 ini, Pertamina Geothermal Energy telah membuktikan keseriusannya dalam pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Kami optimis kedepannya Pertamina Geothermal Energy mampu mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global maupun di Indonesia,” ungkap Nicke.
-
Di mana energi panas bumi dapat diambil? Di beberapa tempat di dunia, panas bumi dapat diambil langsung dari permukaan bumi atau dengan mengebor sumur panas bumi.
Pemerintah saat ini tengah menggenjot pembangunan mega proyek percepatan 10.000 MW tahap II di mana porsi panas bumi sebesar 3.500 MW dalam proyek tersebut. Agar proyek tersebut segera terselesaikan, Susilo mengaku pemerintah akan berusaha mendorong dengan cara memberikan fasilitas agar pengembangan panas bumi benar-benar dijalankan.
"Sedangkan peraturan-peraturan yang menghambat akan kita buka. Bukan berarti seenaknya sendiri," imbuh dia.
Susilo mengatakan, salah satu bentuk fasilitas tersebut adalah dengan ikut campur tangan dalam pembuatan feed in tariff. Hal tersebut ditujukan agar perusahaan pembangkit panas bumi swasta terus bisa mengembangkan energi terbarukan tersebut.
"Jadi kalau ada pembangkit, ya berapa jumlah yang dibangkitkan itu ya yang dibeli oleh PLN," kata dia.