Pemerintah tambah Rp 750 M anggaran alutsista dari utang negara
Kementerian pertahanan juga mendapat alokasi terbesar penambahan utang sebesar Rp 12,7 triliun.
Pemerintah telah melakukan peminjaman luar negeri untuk biaya operasional beberapa Kementerian dan Lembaga sebesar Rp 29,2 triliun dalam APBN Perubahan 2013. Dana tersebut dipinjam dari bank dunia dan Japan International Corporation Agency (JICA).
Data yang diterima merdeka.com dari Ditjen Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, Jumat (31/5), total pinjaman luar negeri tersebut dialokasikan ke 23 K/L dengan enam K/L memiliki utang di atas Rp 1 triliun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa saja alutsista baru yang diterima TNI AU untuk menambah kekuatan pertahanan? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
Dalam data tersebut yang paling banyak menggunakan utang luar negeri tersebut adalah Kementerian Pertahanan dengan penambahan utang sebesar Rp 12,7 triliun. Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp 7,8 triliun. Kepolisian RI sebesar Rp 2 triliun. Kementerian Pendidikan Nasional sebesar Rp 1,6 triliun. Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp 1,5 triliun dan Kementerian Perhubungan sebesar Rp 1,3 triliun.
Sedangkan dari pinjaman dalam negeri, pemerintah menambah utang sebesar Rp 750 miliar yang digunakan untuk pembelian Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) yang diberikan kepada Kementerian Pertahanan dan Kepolisian RI. Dengan rincian Rp 600 miliar untuk Kementerian Pertahanan dan TNI, sedangkan Kepolisian RI mendapatkan Rp 150 miliar.
Utang tersebut dialokasikan Kemenhan/TNI untuk membeli sebagian besar senjata, amunisi, Panser Anoa, serta kapal angkut tank dengan total Rp 334 miliar. Sedangkan, utang dalam negeri sebesar Rp 150 miliar yang dialokasikan untuk kepolisian paling banyak digunakan untuk pengadaan alat apung polsek sungai sebesar Rp 45 miliar.
(mdk/bmo)