Pemerintah Target Investasi Sektor Manufaktur Capai Rp323 Triliun di 2021
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan, realisasi investasi di sektor industri manufaktur pada 2021 bisa mencapai Rp 323,56 triliun. Proyeksi ini didukung upaya pemerintah dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan, realisasi investasi di sektor industri manufaktur pada 2021 bisa mencapai Rp 323,56 triliun. Proyeksi ini didukung upaya pemerintah dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19.
"Investasi diperkirakan menjadi faktor penggerak pertumbuhan industri di tahun 2021," kata Agus Gumiwang dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2020 secara virtual, Senin (28/12).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Bagaimana KKP mendorong kemitraan usaha pemindangan? Menurutnya, pertemuan para supplier (pemasok), distributor, dan pengolah pindang diharapkan dapat memberikan pemahaman bersama terkait gambaran makro industri pemindangan. Sebagai bentuk komitmen, Ditjen PDS mengkolaborasikan mereka dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara pelaku usaha perikanan besar (supplier) dengan distributor pemindang, kemudian kesepakatan antara distributor pemindang dengan kelompok pengolah pindang, yang kesemuanya merupakan para pelaku usaha dalam rantai pasok usaha pemindangan.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Bagaimana Kemendag melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor? Sebaliknya, Kementerian Perdagangan akan menggunakan otoritas yang dimiliki untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor. Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
Menurutnya, beberapa sektor dan subsektor industri masih akan jadi primadona bagi para investor di tahun depan. Seperti industri makanan dan minuman yang masih jadi idola, serta sektor logam dasar, otomotif dan elektronik.
"Ada beberapa subsektor yang kami percaya bahwa dia akan tumbuh, bahkan ada sektor tumbuh menyamping, lebih tinggi dari sektor lain. Dan ini sektor-sektor yang pasti kami proyeksikan akan dapat perhatian lebih besar dari calon investor," ujarnya.
Dia juga memberikan perhatian khusus bagi sektor industri otomotif yang diperkirakan akan semakin kuat berkat program kendaraan listrik yang dicanangkan pemerintah. "Otomotif pasti jadi kekuatan kita, apalagi kita dorong kendaraan bermotor berbasis baterai dan listrik di mana kita ada bahan baku nikel besar," sambungnya.
Begitu juga dengan sektor industri alat kesehatan dan farmasi, yang kini kebutuhannya selama pandemi Covid-19 sangat besar. Agus Gumiwang pun mencium potensi pendapatan lebih di sektor tersebut.
"Barangkali, in term of size-nya, pertumbuhannya tidak sebesar dari sektor-sektor lain. Tapi kami harapkan pertumbuhan investasinya, dilihat dari presentasi dibandingkan periode-periode sebelumnya akan kami dorong agar bisa tumbuh jauh lebih cepat," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jumlah Pekerja di Industri Manufaktur Turun 1,45 Juta Orang Selama Pandemi
Yes! Mesin Mitsubishi Xpander Diproduksi di Indonesia, TKDN Jadi 80 Persen
Posisi Indeks Naik, Daya Saing Manufaktur RI Ungguli India dan Vietnam
Suzuki 50 Tahun di Indonesia: Produksi 2,5 Juta Mobil dan Ekspor 1,3 Juta Unit
Kemenperin Dorong Perusahaan Manufaktur Kelola Limbah Demi Dukung Daya Saing
Ada Pelonggaran PSBB, PMI Manufaktur Indonesia Naik Menjadi 50,6 di November 2020