Pemerintah Tekankan GeNose Tak Gantikan Tes Covid-19 Antigen dan PCR
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, saat diimplementasi nanti, alat screening Covid-19 GeNose tidak akan menggantikan fungsi dari tes antigen dan PCR sebagai syarat untuk bepergian.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, saat diimplementasi nanti, alat screening Covid-19 GeNose tidak akan menggantikan fungsi dari tes antigen dan PCR sebagai syarat untuk bepergian.
"GeNose ini screening memisahkan mana yang boleh naik dan tidak naik kereta. Kalau positif, harus ada pemeriksaan PCR. Jadi yang saya tekankan, GeNose ini tidak didesain untuk menggantikan, namun hanya untuk screening," jelas Bambang usai meninjau uji coba penerapan GeNose di Stasiun Pasar Senen, Rabu (3/2).
-
Kenapa penting untuk melakukan tes DNA? Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes DNA agar bisa mengetahui struktur genetik dalam tubuh seseorang. Selain itu juga bisa mendeteksi kelainan genetik.
-
Apa yang diukur oleh tes IQ? Tes IQ sendiri sebenarnya mengukur berbagai keterampilan kognitif seperti logika, penalaran, pemecahan masalah, dan kemampuan memahami informasi.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Bagaimana cara Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Apa yang bisa diprediksi oleh alat deteksi gempa UGM? Alat sistem peringatan dini tersebut mampu memprediksi gempa tiga hari sebelum kejadian, sehingga bisa dilakukan mitigasi bencana secara lebih tepat.
-
Bagaimana cara kerja alat deteksi gempa yang dikembangkan oleh UGM? Dikutip dari Indonesia.go.id, alat deteksi gempa itu tersusun dari sejumlah komponen seperti dektektor perubahan level air tanah. Apabila akan terjadi gmepa, akan terjadi fenomena paparan gas radon alam dari tanah yang meningkat secara signifikan.
Dengan GeNose, skrining Covid-19 akan jauh lebih mudah, cepat dan murah. Tidak ada syarat tertentu juga untuk melakukan tes dengan GeNose, hanya saja penumpang diimbau tidak menyantap makanan dengan bau menyengat sebelumnya.
"Jadi nanti naik kereta relatif bebas dari paparan virus," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, GeNose akan menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain tes rapid antigen dan PCR. "Alhamdulillah uji coba berjalan baik hari ini. Semoga di tanggal 5 Februari nanti penerapannya juga bisa berjalan baik dan lancar," kata Budi.
Pihaknya juga mengapresiasi UGM yang telah cermat dalam melakukan penelitian untuk membantu menangani Covid-19. "Kelebihan GeNose ini selain murah, tidak sakit untuk digunakan, dan juga ini juga buatan Indonesia," imbuhnya.
Digunakan 5 Februari Mendatang
Budi mengatakan, secara resmi, implementasi GeNose akan diwajibkan di stasiun KA per 5 Februari mendatang di Tugu (Stasiun Tugu, Yogyakarta) dan Senen (Stasiun Pasar Senen). Nantinya, pemerintah akan melihat kebutuhan alat tersebut, sehingga bisa menentukan jumlah GeNose yang akan dipasang.
Dia menjelaskan, 1 alat GeNose dapat memeriksa 20 orang dalam 1 jam. "Maka dengan 10 alat maka bisa memeriksa 2.000 orang dalam 1 jam," ujarnya.
Saat ini, pihaknya menerapkan GeNose secara bertahap. Ditargetkan, alat ini segera terpasang di 44 stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera. Setelah diterapkan di stasiun KA, GeNose rencananya akan diterapkan di moda transportasi lain seperti angkutan udara.
"Kita juga melakukan secara bertahap, sekarang 2, 10 hari lagi 5 (stasiun), 10 hari lagi jadi 20, 10 hari lagi menjadi 44 semuanya. Dalam proses ini kita akan evaluasi, apa yang harus diperbaiki," kata Menhub.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)