Pemerintah Was-Was, Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM
Mengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Mengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Pemerintah Was-Was, Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM
Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, khawatir perluasan konflik Palestina dengan Israel akan mendorong kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Terganggunya stabilitas politik di kawasan Timur Tengah bisa memengaruhi pasokan minyak mentah dunia.
Mengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
- Gelar Lelang untuk Donasi Palestina, Baju Almarhum Uje Laku Rp10 Juta Dibeli Umi Pipik
- Israel Masuk 5 Besar Negara Eksportir Kurma, Ternyata 'Dicuri' dari Tanah Palestina
- Harga Minyak Berpotensi Naik Hingga USD150 Imbas Perang Israel dan Palestina
- Harga Minyak Terimbas Perang Israel-Palestina, Harga BBM Bakal Naik?
"Kalau (Arab Saudi) dia terganggu di sana ya bisa naik (BBM)," kata Tutuka kepada awak media di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (17/10).
Tutuka menerangkan, konflik antara Hamas dipihak Palestina versus Israel berpotensi memberikan gangguan logistik. Sehingga, akan mengerek harga minyak lebih tinggi lagi.
"Masalahnya itu di logistik ya, logistik, dan asuransi kayaknya," kata Tutuka.
Diakuinya, hingga saat ini dampak perang antara Palestina dan Israel belum begitu signifikan terhadap kenaikan harga minyak mentah dunia.
Namun, jika konflik terus meluas maka harga kenaikan harga BBM tidak akan terhindarkan.
merdeka.com
"Kalau Iran sudah masuk, Saudi masuk, ya berdampak bisa besar. Tapi emang sekarang naik kan belum banget," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM, pemerintah tengah putar otak mencari negara alternatif sumber impor minyak mentah.
Menyusul, perang antara Hamas dipihak Palestina vs Israel yang berpotensi menganggu stabilitas politik di kawasan Timur Tengah.
"Intinya terbuka mencari sumber minyak dari mana saja," urainya.
Tutuka menerangkan, upaya pemerintah untuk mencari negara importir minyak mentah baru tersebut demi mengamankan pasokan BBM dalam negeri.
Mengingat, adanya potensi perluasan konflik Palestina vs Israel.
"Kita buka ya (alternatif impor baru), kalau ada masalah ini kita ambil darimana, tapi pasokan energi harus terpenuhi, energy priority harus terpenuhi dan dapat terjangkau oleh masyarakat," pungkasnya.