Peminat Properti Disarankan Lakukan Pembelian Tahun ini, Berikut Alasannya
Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung mengatakan, meski memasuki tahun politik, bisnis properti justru akan semakin membaik. Oleh karena itu, para pencari properti justru disarankan untuk melakukan pembelian di 2019.
Investasi rumah atau properti masih menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat. Sebab, setiap tahunnya harga properti terus mengalami kenaikan signifikan. Lalu, apakah harga properti ini masih akan baik di tahun politik?
Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung mengatakan, meski memasuki tahun politik, bisnis properti justru akan semakin membaik. Oleh karena itu, para pencari properti justru disarankan untuk melakukan pembelian di 2019.
-
Kenapa harga tanah dan rumah di Indonesia semakin mahal? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kapan Pemilu Proporsional Tertutup diterapkan di Indonesia? Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, namun tak bisa memilih wakil rakyat secara personal. Sistem ini sempat dianut oleh Indonesia antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999.
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Kenapa Indonesia rentan terhadap gempa bumi? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Mengapa investasi properti di Lampung menjadi pilihan yang menjanjikan? Meskipun mengalami kenaikan, harga rumah di Bandar Lampung masih tergolong terjangkau dibandingkan dengan beberapa kota besar di Indonesia. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi investor dan calon pembeli rumah untuk mendapatkan properti dengan harga yang kompetitif dan potensi untuk mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan di masa depan.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.
"Pasar properti yang masih melambat sejak 2015 membuat harga properti terlihat lebih terjangkau dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Hal ini memperkuat alasan mengapa ini adalah waktunya membeli properti (di tahun ini)," kata Ignatius dalam acara diskusi property outlook 2019, di Jakarta, Kamis (24/1).
Ignatius menyebut, mengapa tahun politik menjadi pilihan tepat untuk melakukan pembelian, salah satunya didukung oleh data milik Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Data BKF menunjukkan sektor konstruksi dan sektor real estate diperkirakan tetap tumbuh stabil.
Kondisi ini sejalan dengan progress investasi di sektor bangunan serta keberlanjutan penyediaan infrastruktur serta program perumahan rakyat. Bahkan, BKF mencatat penerimaan sektoral properti meningkat 6,9 persen dari tahun 2017 ke tahun 2018.
"Kebijakan loan to value dari Bank Indonesia yang membuat bunga kredit kepemilikan rumah masih dalam presentase yang terbilang bersahabat dapat memudahkan para konsumen properti melakukan pembelian," kata Ignatius.
Baca juga:
Sejak 2014, Pengajuan KPR Segmen ini Oleh Generasi Milenial Terus Catat Peningkatan
Meneropong Prospek Pasar Properti di Tahun Babi Tanah
Crown Group Siapkan Rp 50 Triliun Bangun 4 Proyek, Termasuk di Indonesia
Kinerja Baik, PT Sentul City Sabet Penghargaan Indonesia Living Legend Companies 2019
Properti di 'Surga Dunia' Italia Dibanderol Seharga Secangkir Kopi
Sejak Agustus 2018, SMF Gelontorkan Rp 948 M Untuk KPR FLPP
Survei: Investasi Real Estate di Asia Pasifik naik 5 Persen di 2019