Penerimaan pajak tak tercapai, hambat pertumbuhan ekonomi 2016
APBN 2016 akan mengalami perubahan di awal tahun, karena target penerimaan pajak di tahun ini dipastikan tidak sesuai.
Pemerintah gagal memenuhi target penerimaan pajak pada tahun ini yang dipatok Rp 1.294 triliun. Kondisi ini dinilai menjadi penghambat sasaran pertumbuhan ekonomi di tahun depan sebesar 5,3 persen.
"Terciptanya shortfall (selisih target dengan prediksi realisasi) pajak akan berulang di tahun depan. Kalau shortfall-nya besar, tentu impact-nya otomatis ke belanja negara," ujar Ekonom PT Mandiri Sekuritas Andri Asmoro di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (21/12).
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Alun-alun Pataraksa diresmikan? Pemerintah Kabupaten Cirebon meresmikan Alun-alun Pataraksa pada 10 November 2023.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
Andri memperkirakan, pada APBN 2016 akan mengalami perubahan di awal tahun, karena target penerimaan pajak di tahun ini dipastikan tidak sesuai target tahun ini.
"Artinya, belanja (2016) akan dikurangi, kalau ada penyesuaian target pajak," jelas dia.
Lebih jauh, Andri mengungkapkan, target penerimaan pajak di APBN-P 2015 tidak akan jauh berbeda dengan sasaran di APBN-P 2016. "Tetapi, kalau pemerintah tidak melakukan penyesuaian pajak, tentu akan melonggarkan defisit fiskal. Maka, pemerintah akan menerbitkan bond," kata dia.
Dengan demikian, jelas dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 diperkirakan hanya mencapai 5 persen. Sementara, inflasi di sepanjang tahun depan juga akan sebesar 5 persen.
Sedangkan, defisit transaksi berjalan tahun ini sebesar 2 persen dari PDB. Untuk tahun depan, defisit transaksi berjalan akan berada pada kisaran 2,5-2,7 persen.
Soal nilai tukar Rupiah, Mandiri Sekuritas memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS berkisar Rp 14.000-14.300 atau dengan batas tengah di level Rp 14.150.
"Pada 2016, ada kemungkinan BI Rate diturunkan, karena memang room-nya sudah ada. BI Rate di tahun depan bisa menjadi 7 persen," tutup dia.
Baca juga:
Ekonom imbau target penerimaan pajak tahun depan diturunkan
Genjot pajak, Darmin pilih jalan lain ketimbang tax amnesty
Tak realistis, Darmin ingin revisi target penerimaan pajak 2016
Menkeu Bambang diminta rampungkan RUU tax amnesty dalam 3 bulan