Pengadaan Vaksin Covid-19 Percepat Pemulihan Ekonomi Dunia
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyebutkan, kerjasama internasional yang kuat untuk pengadaan vaksin Covid-19 dapat mempercepat pemulihan ekonomi dunia dan menambah USD9 triliun atau sekitar Rp 132.300 triliun ke pendapatan pada 2025.
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyebutkan, kerjasama internasional yang kuat untuk pengadaan vaksin Covid-19 dapat mempercepat pemulihan ekonomi dunia dan menambah USD9 triliun atau sekitar Rp 132.300 triliun ke pendapatan pada 2025.
Dalam konferensi pers setelah pertemuan komite pengarah IMF, Georgieva juga meminta agar Amerika Serikat (AS) dan China dapat menjaga stimulus ekonomi. Sebab, dua ekonomi terbesar dunia ini berkontribusi besar terhadap pemulihan ekonomi global.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan Flu Singapura paling menular? Virus ini sangat menular, terutama pada tujuh hari pertama setelah gejala muncul, dan bisa tetap berada dalam tubuh pengidap selama beberapa hari atau minggu setelah gejala mereda.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Georgieva mengatakan bahwa perlunya vaksin didistribusikan secara merata di seluruh dunia, baik di negara berkembang maupun kaya. Di sisi lain, meningkatkan kepercayaan dalam industri pariwisata, investasi, perdagangan dan aktivitas lainnya.
"Jika kita dapat membuat kemajuan pesat di mana-mana, kita dapat mempercepat pemulihan. Dan kita bisa menambahkan hampir 9 triliun dolar AS ke pendapatan global pada 2025 dan dapat membantu mempersempit kesenjangan pendapatan antara negara kaya dengan miskin," kata Georgieva, dilansir Reuters.
Dia menambahkan, kerjasama internasional menjadi kebutuhan yang paling mendesak saat ini untuk pengembangan dan distribusi vaksin. Akses yang adil dan terjangkau ke pengobatan dan vaksin Covid-19 secara global juga akan menjadi kunci utama untuk menghindari tekanan ekonomi jangka panjang pada ekonomi dunia.
Paket Stimulus AS
Dalam kesempatan itu, dirinya optimis Kongres AS dan Gedung Putih akan menyetujui paket stimulus yang kini sedang diajukan pemerintah. Namun, dia tidak yakin tentang waktu penerapannya.
"(Belanja stimulus senilai USD 3 triliun pada awal tahun ini) telah menjadi dorongan positif yang penting dan kami ingin melihat bagaimana hal tersebut bisa dilanjutkan lagi," ungkapnya.
Dia juga menekankan, partisipasi kreditor swasta dan kreditor bilateral resmi dalam pembebasan utang negara-negara miskin sangat penting di situasi penuh tekanan saat ini. Partisipasi sektor swasta lebih lanjut masih dibutuhkan dan ini tetap menjadi isu yang penting dalam jangka panjang.
Pada Rabu lalu, G20 menyetujui perpanjangan program Inisiatif Penangguhan Layanan Utang (DSSI) selama enam bulan, hingga pertengahan 2021. Fasilitas ini membekukan pembayaran utang bilateral resmi.
Tapi, kreditor swasta dan pemberi pinjaman di luar Paris Club tidak berpartisipasi penuh. Komite Moneter dan Keuangan IMF mengaku kecewa dengan tidak adanya kemajuan partisipasi kreditor swasta dalam DSSI. "Kami sangat mendorong mereka untuk berpartisipasi dengan persyaratan yang sebanding ketika diminta oleh negara yang memenuhi syarat," kata komite pengarah.
Reporter Magang: Brigitta Belia
(mdk/azz)