Pengelola Halim masih pusing 'gusur' sekolah penerbangan
Saat ini ada tujuh sekolah penerbangan yang beroperasi dan memarkir puluhan pesawat di Bandara Halim.
Seiring rencana pemindahan sebagian penerbangan komersial dari Bandar Udara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, Jakarta, muncul masalah lain.
Persoalannya bukan semata kesiapan infrastruktur. Pengelola terminal penumpang di Halim, yakni PT Angkasa Pura II, mengaku sudah berbenah serius untuk memperlebar ruang tunggu dan loket tiketing. Diperkirakan, bulan ini semua perbaikan untuk menampung lonjakan penumpang rampung.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
-
Kapan Bandara Ngebul di Salatiga mulai ramai? Disebutkan bahwa pendaratan itu banyak berlangsung di medio 1940-an.
-
Di mana bandara Lolak berada? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Kenapa bandara Ngebul di Salatiga jadi ramai? Adanya bandara Ngebul membuat langit Kota Salatiga jadi ramai lalu lalang berbagai jenis pesawat.
-
Dimana Bandara Kertajati berada? Bandara Kertajati siap beroperasi penuh 29 Oktober mendatang. Mulai 29 Oktober mendatang seluruh penerbangan domestik dan internasional di Jawa Barat akan dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka secara penuh.
Dari pantauan merdeka.com, Kamis (5/12), perbaikan di terminal kedatangan dan keberangkatan terus dikebut. Meski ada renovasi dan menutup sebagian akses pejalan kaki, kondisi terminal cukup bersih.
Masalah yang membayangi kesiapan Halim justru keberadaan pesawat kecil milik beberapa sekolah penerbangan. Jumlahnya ada puluhan, menghabiskan jatah dua slot apron atau lahan parkir pesawat. Belum lagi beberapa pesawat jet pribadi ikut parkir di Halim.
Masalah ini diakui General Manager Halim Perdanakusuma Iwan Khrishadianto. Dia menilai, pesawat-pesawat latih itu 'memakan tempat'. Kondisi ini dipastikan bakal mengganggu ketika penerbangan komersial berjalan di bandara milik TNI AU itu.
"Memang kemarin kita dari AP II mengusulkan ke Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, supaya flying school dipindahkan, atau tidak melaksanakan home base di Halim," ujarnya.
Sekarang ada tujuh sekolah penerbangan yang beroperasi dan memarkir pesawat di Halim. Di antaranya adalah Alfa Flying School, Deraya, dan Sekolah Pilot DSF.
Pemindahan itu dipercaya Iwan bisa membuat ruang parkir lebih lega saat ada penerbangan komersial. Apalagi rencananya, akan ada 36 flight komersial dijalankan saban hari mulai awal tahun depan.
Cuma, Ditjen Penerbangan Udara sampai rapat terakhir pekan lalu belum bisa memutuskan pemindahan sekolah itu. Ada usulan agar pesawat latih semuanya dialihkan ke Curug, Bogor, Jawa Barat. Namun ide ini baru wacana. Alhasil, sampai Januari, ada kemungkinan puluhan pesawat latih masih menyesaki apron Halim Perdanakusuma.
"DJU belum bisa memutuskan kapan dilaksanakan pemindahan, akan dipindahkan ke mana, belum tahu," kata Iwan.
Halim Perdanakusuma baru memiliki satu landas pacu dan ruang parkir pesawat terbatas. Jika dimaksimalkan, bandara militer yang berdiri sejak 1974 ini bisa menampung 13 pesawat jenis Boeing 737-900 ER. Sedangkan ruang tunggu penumpang maksimal menampung 600 orang di tiga gerbang pemberangkatan.
(mdk/noe)