Pengembang Optimis Ekonomi Indonesia Segera Pulih dari Resesi, Ini Pemicunya
Pelemahan ekonomi akibat Pandemi Covid-19 tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan hampir seluruh negara di dunia mengalaminya. Ketimbang meratapi kondisi, lebih baik tetap optimis menjalani aktivitas bisnis.
Ekonomi Indonesia dipastikan berada dalam kondisi resesi. Ini setelah pemerintah resmi mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III-2020 kembali mengalami kontraksi sebesar 3,2 persen.
Kendati begitu, sejumlah pengembang properti nasional optimistis pelemahan ekonomi akan segera pulih. Berbagai langkah kebijakan stimulus dalam Program Pemulihan Ekonomi (PEN) yang semakin digencarkan oleh pemerintah, menjadi alasan utama adanya kepercayaan diri para pelaku usaha termasuk property devepor saat menghadapi kondisi resesi seperti sekarang ini.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
Direktur Eksekutif PT Hong Kong Kingland, Jiko Tandijono mengatakan, pelemahan ekonomi akibat Pandemi Covid-19 tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan hampir seluruh negara di dunia mengalaminya. Ketimbang meratapi kondisi, lebih baik tetap optimis menjalani aktivitas bisnis.
"Pasang surut adalah hal biasa dalam bisnis. Karena itu, kami tetap menjalankan proses pembangunan Apartment Kingland Avenue, seperti sekarang ini kami mulai mengerjakan konstruksi struktur atas tower kedua, The Fritz," katanya dikutip di Jakarta.
Pandemi Covid-19, lanjut Jiko, menuntut pengembang properti untuk terus berinovasi agar dapat beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi. Salah satu inovasi yang dilakukan Kingland Avenue adalah menampilkan desain unit apartment sesuai dengan standar kesehatan Covid-19, seperti lokasi kamar mandi berdekatan dengan pintu masuk serta ukuran jendela lebih lebar untuk sirkulasi udara maksimal.
"Desain seperti ini sangat sesuai dengan standar kesehatan Covi-19. Sebab, saat penghuni masuk apartemen bisa langsung cuci tangan," imbuhnya.
Jiko mengklaim, sejak awal pandemi hingga sekarang permintaan unit-unit hunian pada Kingland Avenue tidak pernah surut. Buktinya, penjualan The Fritz Tower sudah mencapai 60 persen dari total 700 unit yang ditawarkan.
"Dengan harga mulai dari Rp400 jutaan, konsep desain arsitektur bertema Scandinavian Kontemporer pada The Fritz, sangat cocok dengan kebutuhan konsumen yang didominasi kaum millennial dan Gen Z dimana kedua generasi ini memiliki kecenderungan gaya hidup dinamis dan praktis," kata Jiko Tandijono.
Indonesia Lebih Baik Dibanding Singapura
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi terkontraksi 3,49 persen di kuartal III 2020. Dengan pengumuman tersebut, Indonesia resmi resesi karena pada kuartal II ekonomi Indonesia juga tumbuh negatif 5,32 persen.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra el Talattov mengatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III minus lagi dan akhirnya dinyatakan resesi, Indonesia lebih baik dibanding negara lain yang sudah duluan resesi.
"Kalau dibandingkan dengan negara lain misalnya dibandingkan dengan Singapura, Indonesia lebih baik dimana Singapura minus 7 persen. Kita lebih baik minus 3,49 persen," kata Abra kepada Liputan6.com, Minggu (8/11).
Tapi jika dibandingkan dengan negara Vietnam tentu jauh, kata Abra, kuartal III Vietnam tumbuh positif 2,6 persen, dan Tiongkok kuartal III tumbuh positif 4,9 persen.
Vietnam dan Tiongkok berhasil bisa mencapai pertumbuhan positif karena penanganan covid-19 di negara mereka cukup efektif. Sedangkan untuk Indonesia penanganan fundamental covid-19 belum mencapai puncak.
"Penanganan covid-19 belum mencapai puncak, kita gelombang pertama belum melalui, jadi itu yang menjadi persoalan kita," jelasnya.
Dia pun mengkhawatirkan pola penanganan covid-19 yang belum efektif ini akan berlanjut di kuartal IV. Lantaran hal itu terbukti kasus covid-19 di Indonesia hingga kuartal III masih di kisaran 3.000-4.000 kasus, sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat yang semakin menurun.
"Saya khawatir pola ini akan berlanjut di kuartal IV, karena tidak cukup ada suatu faktor yang bisa mendorong masyarakat untuk berbelanja lebih banyak lagi di kuartal IV nanti," ujarnya.
Apalagi vaksin yang dijanjikan Pemerintah bisa didistribusikan di bulan November ini ternyata meleset dari target awal. Bahkan sampai Desember pun belum tentu terjadi pendistribusiannya, hal itu juga menyebabkan confidence masyarakat untuk perekonomian di kuartal IV masih akan berat dan bisa saja tetap berada jurang resesi.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)