Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Harus Sesuai Selera Pasar Milenial
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mengatakan, dengan potensi besar tersebut maka perlu untuk menarik pasar milenial. Sebab pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus menyesuaikan dengan selera generasi SY.
Pasar milenial memiliki potensi besar sebagai target pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di era transformasi digital. Terlebih saat ini muncul 'Generasi Sy' (Gen-Sy), yakni kelompok yang melihat pentingnya keseimbangan hidup antara duniawi dan rohani.
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mengatakan, dengan potensi besar tersebut maka perlu untuk menarik pasar milenial. Sebab pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus menyesuaikan dengan selera generasi SY.
-
Apa yang diminta Ma'ruf Amin kepada pemerintah daerah terkait ekonomi syariah? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan tiga arahan strategis kepada pemerintah daerah (pemda) seluruh Tanah untuk mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya masing-masing.
-
Bagaimana cara Ma'ruf Amin menyarankan pemerintah daerah untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi syariah? Bangun kolaborasi guna meningkatkan penelitian dan pengembangan di sektor-sektor unggulan ekonomi syariah," ujarnya.
-
Kenapa Wapres Ma'aruf Amin menekankan pentingnya hilirisasi pertanian? Selain dapat meningkatkan ekspor pertanian secara keseluruhan, hilirisasi turut mendorong upaya pemerintah dalam pengembangan usaha dan peningkatan pendapatan masyarakat kecil.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kenapa Ma'ruf Amin meminta pemerintah daerah untuk mengoptimalkan otonomi daerah dalam pengembangan ekonomi syariah? Pastikan ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu tema perencanaan pembangunan daerah jangka panjang dan menengah," kata dia.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
"Dari berbagai Informasi yang kita terima, sekarang justru milenial yang sadar syariah itu begitu besar jumlahnya, sampai timbul istilah Generasi Sy. Itu milenial, dan Gen-Sy itu sekarang besar sekali," katanya ketika diwawancara oleh Top Manajemen Redaksi Bisnis Indonesia, yang dilakukan secara virtual dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (26/4).
Oleh karena itu, layanan daripada ekonomi dan keuangan syariah ini harus juga menyajikan layanan yang sesuai dengan generasi milenial," sambungnya.
Dia menjelaskan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak bisa dilepaskan dari dunia digitalisasi yang telah menghadirkan financial technology (fintech) dan pasar elektronik (e-commerce), serta produk-produk yang market friendly (ramah pasar) di kalangan generasi muda. Hal ini sebagai upaya agar produk-produk syariah lebih dikenal dan diminati generasi milenial.
"Karena itu, semboyan kita bahwa ekonomi syariah ini sekalipun pada mulanya kita sediakan untuk mereka yang ingin melaksanakan transaksi ekonomi sesuai dengan tuntutan agamanya, dan lebih pada pendekatan emosional, kini kita mempunyai keinginan menyajikan produk halal maupun juga layanan ekonomi dan keuangan syariah, itu lebih pada alasan rasional, dalam bentuk bukan lagi emosional, tapi lebih rasional," paparnya.
Artinya, orang memilih barang atau layanan ekonomi dan keuangan syariah karena memang baik layanannya dan sesuai dengan hati nuraninya. Misalnya, layanan syariah merupakan transaksi yang berdasarkan pada keadilan sehingga lebih nyaman digunakan.
"Kemudian kalau pada makanan, kalau kualitasnya bagus seperti di luar negeri misalnya Australia, di antara masyarakat lebih populer daging yang diproses secara halal sekalipun yang non-muslim," ungkapnya.
Begitu juga layanan keuangan syariah, menurut Wapres saat ini justru berkembang di negara-negara dengan mayoritas penduduk non-muslim seperti Inggris, Singapura, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Bahkan, bank syariah lebih dulu lahir di Inggris dan Singapura, dengan Inggris menjadi pusatnya. "Artinya mereka menggunkan sistem ini sebagai sesuatu yang rasional," tegasnya.
Oleh karena itu, untuk memanfaatkan potensi besar generasi milenial saat ini, pendekatan rasionalitas harus digunakan guna menarik minat generasi milenial, khususnya Gen-Sy. "Kita ingin lebih kepada pendekatan-pendekatan yang sesuai selera Generasi Sy ini yang sekarang tumbuh dengan pesat dan besar," ujarnya.
Baca juga:
Wapres Ma'ruf: Literasi Ekonomi Syariah RI Masih Rendah
Peran Perempuan dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Tanah Air
Enam Strategi Gubernur Ganjar Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jateng
Keuangan dan Perbankan Syariah Indonesia Masih Tertinggal Dibanding Malaysia
5 Hambatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia
Dorong Ekonomi Syariah, BI Bakal Bentuk Holding Bisnis Pesantren