Pengembangan pesawat N219 buatan anak negeri telan Rp 1 triliun
Pengembangan pesawat N219 buatan anak negeri telan Rp 1 triliun. Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan, biaya pengembangan pesawat N219 sampai resmi diuji terbangkan menghabiskan biaya investasi sebanyak Rp 827 miliar. Setelah diuji coba, serangkaian test juga harus dilakukan pesawat ini.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan, biaya pengembangan pesawat N219 sampai resmi diuji terbangkan menghabiskan biaya investasi sebanyak Rp 827 miliar. Setelah diuji coba, serangkaian test juga harus dilakukan pesawat ini untuk bisa mendapatkan sertifikasi kelaikan udara.
Budi menyebutkan, pihaknya masih membutuhkan Rp 200 miliar lagi untuk mendapatkan sertifikasi kelaikan tersebut. "Total sudah Rp 827 miliar, ya kalau diperkirakan bisa mencapai Rp 1 triliun karena untuk mendapatkan sertifikasi tadi kan," kata Budi dalam jumpa pers uji terbang N219 di Kantor PT DI Bandung, Rabu (16/8).
Dari Rp 827 miliar yang sudah dikeluarkan, LAPAN menggelontorkan sekitar Rp 500 miliar. Sedangkan sisanya dari PT DI selaku pihak pemroduksi.
Menurut Kepala LAPAN Thomas Djamaludin pendanaan N219 tersebut sebenarnya memang sudah lama tercetus atau sejak 2006 lalu. Namun, mulai adanya percepatan untuk segera memproduksi baru tiga tahun ke belakang.
"Tahun 2011 ketika LAPAN membentuk pusat penerbangan mulai memikirkan pembiayaan. Barulah 2014 sampai 2017 mendapatkan anggaran. Mulai dibuatkan dan ditetapkan. 2014 -2017 itu akhirnya kita dapatkan Rp 523 miliar. Ini tidak seluruhnya dari LAPAN. Ada juga dari PT DI yang investasi," jelasnya di tempat sama.
Sebelum uji terbang, purwarupa pesawat pertama N219 sudah melakukan serangkaian pengujian dimulai dari wing static test, landing gear drop test functional test pertama medium speed taxi dan pada 9 Agustus 2017, purwarupa pesawat N219 menjalani high taxi dan hopping yaitu pengujian berjalan dengan kecepatan tinggi di landasan dan mengangkat roda depan, dan kemudian mendarat lagi.
Pasca ujicoba terbang, pesawat pertama N219 masih harus melalui tahap fatigue fight test dan fight test certification yang 3000 cycle dan 300 Flight Hours untuk mendapatkan Type Certificate di 2018.
Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan pengatur dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya dimulailah tahapan serial production, sehingga pada 2019 nanti purwarupa pesawat pertama N219 sudah siap dan laik untuk memasuki pasar, dengan prioritas memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang kompetitif.
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Apa yang terjadi pada pesawat yang diterbangkan oleh Narine Melkumjan? Saat dia mulai bermanuver memiringkan pesawat, tiba-tiba kanopi yang menjaganya dari embusan angin yang kencang terbuka dan pecah. Dia kemudian membagikan video yang merekam detik-detik menegangkan itu di akun X @NarineMelkumjan miliknya.
-
Dimana pesawat nirawak baru TNI AU bisa diterbangkan? "Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua," kata dia.
-
Di mana pesawat Merpati MZ-171 dibajak? Pesawat ini lepas landas dari Bandara Sam Ratulangi Manado. Saat berada di atas langit Pekalongan, sang pembajak ini memaksa untuk masuk ke ruang kemudi setelah berhasil mengancam sang kapten yaitu Soleh Sukarnapradja.
-
Bagaimana pesawat nirawak baru milik TNI AU bisa digunakan untuk pertempuran? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran "beyond visual range" (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Pesawat apa yang digunakan oleh TNI AU untuk menyerang markas Belanda di Ambarawa dan Salatiga? Pada tanggal 29 Juli 1947, TNI AU menyerang markas Belanda di kota Ambarawa dan Salatiga. Pesawat Cureng diterbangkan oleh Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutardjo Sigit.
Baca juga:
Kesan Kapten Esther, pilot pertama terbangkan pesawat N219
N219 sukses terbang, bos PT DI jadikan sebagai kado HUT RI ke-72
Hari ini, pesawat N219 karya PTDI terbang perdana
Kapten Esther, srikandi bernyali di atas burung besi
Mengenal pesawat N219, produk asli karya anak bangsa
Ini interior dan eksterior pesawat N219 buatan anak bangsa
Pesawat N219 kabarnya sudah ditaksir beberapa negara