Pengemudi Ojek Online Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono, mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Pelaku bom bunuh diri tersebut diduga menggunakan atribut ojek online.
Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono, mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Pelaku bom bunuh diri tersebut diduga menggunakan atribut ojek online.
"Kami mengutuk keras aksi teror bom yang menggunakan atribut ojek online tersebut," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (13/11/2019).
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Bagaimana cara penyewaan baju adat di Medan? Harga sewa baju adat cukup beragam, mulai dari Rp300 ribu hingga jutaan rupiah tergantung dari bahan dan model pakaian.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Di mana kejadian driver ojol mendapat orderan fiktif terjadi? Kisah tersebut belum lama ini dibagikan langsung pada akun Instagram @depok24jam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat sang ojol menerima orderan atas nama Santi dengan alamat Jalan Haji Icang Cimanggis RT 04 RW 01.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Igun pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan pelaku bom bunuh diri Medan tersebut. Apakah memang betul pengemudi ojek online atau hanya menggunakan atribut untuk menyamarkan identitas saja.
Sebelumnya, Gojek, pun juga angkat bicara terkait peristiwa ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Medan, Sumatera Utara. Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan, pihaknya mengutuk keras kejadian bom bunuh diri yang terjadi pada sekitar pukul 08.45 WIB tadi.
"Kami mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut," ujar dia dalam keterangan tertulis.
Untuk saat ini, lanjut dia, Gojek masih menunggu investigasi lebih lanjut dan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku bom bunuh diri. Kami telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib, serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi," kata dia.
Ledakan Diduga Bom di Polrestabes Medan, Banyak Serpihan Benda Berserakan
Warga yang mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polrestabes Medan berhamburan menyelamatkan diri, saat terjadi ledakan, Rabu (13/11).
Lila, saksi mata di lokasi yang juga sedang mengurus SKCK melihat banyak serpihan benda berserakan usai terjadi ledakan.
"Tiba-tiba terdengar suara menggelegar, orang berhamburan. Saya lihat asap putih membumbung, dan semacam batu-batu berserakan," kata Lila kepada merdeka.com.
Warga Sidorejo, Langkat itu tiba di Polresta Medan sekira pukul 08.15 WIB. Lila lantas berhamburan keluar bersama warga lainnya.
Kronologi Kejadian
1. Pada hari Rabu tanggal 13 Nopember 2019 sekira pukul 08.35 WIB telah terjadi bom bunuh diri di halaman apel mapolresrabes Medan.
2. Kronologis kejadian :
1). Pada hari Rabu tanggal 13 November 2019 sekira pukul 08.20 WIB pelaku masuk dari pintu depan penjagaan berjalan kaki dan ditanya oleh petugas jaga an. BRIPDA kristian simanjuntak selanjutnya pelaku disuruh membuka jaket bertulisan gojek dan pelaku mengaku akan membuat SKCK dan selanjutnya pelaku berjalan menuju ke dalam halaman.
2). Pelaku berjalan menuju ke arah depan kantor Bag Ops sampai di depan mobil dinas Kabag Ops pelaku langsung meledakkan dirinya.
3. Akibat ledakan tersebut mengakibatkan korban luka-luka yaitu :
1). Kompol Abdul Mutolip Kasi Propam Polrestabes Medan mengalami luka tangan kanan robek.
2). Kompol Sarponi KasubBag Bin Ops Polrestabes Medan mengalami luka robek bokong sebelah kanan.
3). Aipda Deni Hamdani Brigadir Si Propam Polrestabes Medan mengalami luka-luka terkena serpihan.
4). Bripka Juli chandra Brigadir Si Propam Polrestabes Medan mengalami telinga sebelah kanan tidak bisa mendengar.
5). Ricard Purba PHL Bag Ops mengalami luka memar di wajah dan lengan.
6). Ihsan Mulyadi siregar, Lk, 27 thn, Mahasiswa, Jl. Bakti Suka Dono Dusun IV Kel. Tanjung Gusta Kec. Sunggal, mengalami luka di pinggul sebelah kiri terkena serpihan.
4. Kendaraan dinas yang mengalami rusak:
1). Mobil Dinas KA Bag Ops mengalami rusak kaca pecah dan terkena serpihan.
2). Mobil pribadi KA Bag Ops rusak
3). 2 unit Truk Dinas mengalami kaca pecah dan terkena serpihan ledakan.
II. CATATAN :
1. Pada saat ini korban luka-luka masih dirawat di RS. Bhayangkara Polda Sumut.
Reporter: Arthur Gideon
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)