Pengusaha Dukung Reshuffle Kabinet: Banyak Menteri Lambat Tangani Dunia Usaha
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, pelaku usaha merespon positif rencana reshuffle kabinet yang saat ini bergulir di tengah menghadapi ancaman krisis ekonomi, sebagai dampak pandemi covid-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) jengkel dengan kinerja para menterinya yang biasa saja di tengah pandemi Covid-19. Jokowi tidak menutup kemungkinan untuk mereshuffle para pembantunya atau membubarkan lembaga yang kerjanya tidak optimal.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, pelaku usaha merespon positif rencana reshuffle kabinet yang saat ini bergulir di tengah menghadapi ancaman krisis ekonomi, sebagai dampak pandemi covid-19. Menurutnya, banyak menteri yang lambat merespon apa yang terjadi dalam dunia usaha.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
"Kegalauan pak Presiden yang disampaikan pada sidang kabinet beberapa waktu yang lalu, hampir sama juga dengan yang dirasakan dunia usaha saat ini di mana ada menteri yang lambat merespon dinamika yang terjadi di kalangan dunia usaha di masa pandemi covid 19 ini," kata Sarman, dalam keterangannya, Rabu (1/7).
Dirinya menilai menteri yang membidangi ekonomi ada yang cepat merespon, ada yang sedang dan ada yang lambat. Padahal menurutnya, saat Presiden membentuk Kabinet sosok menteri yang diharapkan adalah yang memiliki kemampuan manajerial dan cepat mengeksekusi program.
"Nah saatnya Presiden mengevaluasi kinerja para Menteri untuk selanjutnya melakukan reshuffle, dengan figur yang lebih mumpuni dan menguasai bidangnnya serta cepat merespon situasi dan kondisi lapangan," ujarnya.
Karena di tengah ketidakpastian dan ancaman krisis ekonomi sangat diharapkan figur Menteri yang memiliki kreativitas, dan inovasi dengan berbagai terobosan untuk mampu menjawab tantangan besar yang ada di depan mata kita.
Jika memang Presiden melakukan reshuffle, pengusaha berharap agar benar-benar orang yang professional dan sedapat mungkin tidak berasal dari Partai Politik agar kinerjanya fokus tidak terbebani dengan kepentingan partai.
Dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi yang diprediksi tumbuh minus, Presiden memerlukan tim kabinet yang kompak, solid, cerdas, lincah, kreatif dan inovatif serta mengedepankan koordinasi sehingga tidak menimbulkan ego sektoral.
"Dunia usaha banyak terpuruk, jutaan UMKM terancam tidak dapat membuka kembali usahanya, daya beli menurun akibat banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian, terkena PHK dan dirumahkan ini semua tantangan ekonomi yang harus cepat direspon dan dicarikan solusinya," ucap dia.
Maka dengan adanya reshuffle ini, ada secercah harapan agar apa yang menjadi kegalauan Presiden dan dunia usaha dapat terjawab. Siapa yang akan direshuffle tentu semua kembali kepada hak prerogatif Presiden.
"Kita sangat yakin Presiden akan objektif dalam melakukan penilaian dan evaluasi dengan indikator yang terukur, sehingga siapapun yang direshuffle dapat menerima secara legowo dan tidak memiliki implikasi politik," ungkapnya.
Dia berharap, presiden mendapatkan figur yang tepat dan direspon positif oleh pasar sehingga pengusaha mampu menghadapi dan melewati badai ini. Dirinya meyakini melalui kerjasama dan kerja keras semua pertumbuhan ekonomi Indonesia secara perlahan dan pasti akan tumbuh positif.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)