Pengusaha Ingin Pengeluaran Pemerintah Bisa Bantu Hotel Hindari Kebangkrutan
Sutrisno menilai pelaksanaan kegiatan di hotel lebih aman dari risiko paparan virus Covid-19. Menyusul terjaganya protokol kesehatan dan terhindarnya potensi kerumunan di masa kedaruratan kesehatan akibat penyebaran virus Corona jenis baru itu.
Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono meminta pemerintah pusat maupun Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan hotel sebagai tempat pusat kegiatan penyelenggaraan berbagai acara. Cara ini dimaksudkan untuk melindungi usaha bisnis hotel dari kebangkrutan setelah anjloknya okupansi akibat pandemi.
"Kita ingin agar pengeluaran pemerintah bisa menghidupi hotel agar terhindar dari kebangkrutan setalah okupansi turun. Misalnya untuk acara tolong bikin di hotel baik oleh pemerintah pusat maupun Pemda DKI," tuturnya saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (19/1).
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
-
Siapa yang merancang Hotel Indonesia? Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat.
-
Di mana Rawon Iga Hotel Majapahit berada? Pengalaman seru jurnalis SCTV mencicipi Rawon Iga Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan, Kota Surabaya, Jawa Timur
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Di mana Hotel Cheribon berada? Kini bekas bangunan bak itu diduga sudah menjadi bangunan Bank CCB yang berada di Jalan Yos Sudarso, Cangkol, Cirebon, nomor 14. Bangunan hotel diduga berada di samping bank tersebut, dengan kondisi yang tidak terpelihara.
-
Kapan Hotel Cheribon didirikan? Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang hotel ini. Namun dari sejumlah catatan sejarah, bangunan ini didirikan pada awal 1900-an, di mana tata kota di sana sudah beranjak modern dari yang sebelumnya hanya memiliki arsitektur bergaya keraton.
Selain itu, Sutrisno menilai pelaksanaan kegiatan di hotel lebih aman dari risiko paparan virus Covid-19. Menyusul terjaganya protokol kesehatan dan terhindarnya potensi kerumunan di masa kedaruratan kesehatan akibat penyebaran virus Corona jenis baru itu.
"Karena kan selama ini hotel justru paling patuh terhadap protokol kesehatan. termasuk pengaturan orang agar tidak ada kerumunan. Itu kan jelas (aman)," terangnya.
Pun, menjadikan hotel sebagai pusat kegiatan penyelenggaraan acara diyakini dapat menjaga kelangsungan bisnis hotel di ibu kota. Sebab, hampir satu tahun terakhir tingkat okupansi terus mengalami penurunan akibat dampak dari berbagai kebijakan penanganan pandemi covid-19.
"Kan kebijakan PSBB, PPKM dan lain-lain itu juga sangat berdampak sekali bagi bisnis hotel dan restoran. Karena okupansi ikut terpangkas juga. Jadi, sudah seyogyanya pemerintah pusat maupun Pemda DKI mau menjadikan hotel sebagai pusat berbagai kegiatan," ujar dia mengakhiri.
Baca juga:
Pengusaha soal Dampak Pandemi: Banyak Hotel di Jakarta yang Mau Dijual
Dampak Pandemi, Pengusaha Hotel Kehilangan Pendapatan Rp50 Triliun di 2020
PT Accola Hotel Akan Luncurkan Unit Camp Terluas di Kalimantan Timur
PHRI Minta Pemerintah Tak Wajibkan Sertifikat SLF untuk Pengusaha Hotel dan Restoran
Bantu Pemulihan, Pemerintah Diminta Gelar Rapat di Hotel dan Restoran di Jakarta
PHRI Usul Vaksinasi Covid-19 Tahap Awal Sasar Pemukiman Padat Penduduk