Pengusaha muda keluhkan kemajuan UKM terbentur bunga kredit
Hipmi meminta Presiden Jokowi dapat mengalihkan dana bansos ke subsidi bunga kredit perbankan untuk UKM.
Kalangan pengusaha mengeluhkan masih tingginya suku bunga pinjaman (lending rate) untuk pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Padahal, kontribusi UKM bagi perekonomian disebut tidak kecil.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia mengusulkan agar sebagian dana Bansos dialihkan untuk subsidi bunga pinjaman bagi pelaku UKM.
"Kita usul supaya sebagian dana Bansos dialihkan untuk subsidi bunga UKM, bila bank memang merasa tidak feasible menurunkan sendiri bunga pinjamannya," ujar Calon Ketua Umum Hipmi 2015-2017 ini dalam keterangan tertulis pada merdeka.com, di Jakarta, Minggu (11/1).
Bahlil mengatakan, biaya operasional pelaku UKM saat ini sangat tinggi. Sementara, harga pokok produksi (HPP) UKM juga makin tinggi. Hal inilah yang membuat UKM semakin sulit bersaing dengan produk industri kecil dari negara lain seperti China.
Bahlil meminta pemerintahan Jokowi-JK membuat terobosan agar bunga pinjaman UKM dapat menyentuh single digit. Salah satu solusi yang dapat dikaji adalah melakukan subsidi bunga untuk UKM.
"Subsidi buat UKM merupakan subsidi yang produkitif sebab bukan subsidi konsumtif seperti subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak). Dampaknya langsung keliatan di pertumbuhan ekonomi dan peningkatan fiskal," papar dia.
Selain, berasal dari Bansos, Hipmi juga mengusulkan agar anggaran subsidi diambil dari dana-dana pembinaan UKM di sekitar 20 kementerian. "Itu belum termasuk dana-dana PKBL di BUMN-BUMN yang pengelolaannya malah dikembalikan untuk kepentingan pemasaran atau corporate brand yang dananya mencapai triliunan Rupiah," papar Bahlil.