Pengusaha nilai industri sawit mampu selamatkan RI dari defisit
Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Joko Supriyono menyatakan sektor perkebunan kelapa sawit dapat menjadi penyelamat perekonomian nasional di tengah tekanan global saat ini, salah satunya menyelamatkan neraca perdagangan nasional dari ancaman defisit yang membengkak.
Indonesia saat ini tengah mengalami defisit neraca perdagangan yang cukup tinggi. Kondisi ini terus berlanjut di tengah kondisi Rupiah yang juga terus terdepresiasi atau melemah terhadap Dolar Amerika karena impor lebih tinggi dibanding ekspor.
Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Joko Supriyono menyatakan sektor perkebunan kelapa sawit dapat menjadi penyelamat perekonomian nasional di tengah tekanan global saat ini, salah satunya menyelamatkan neraca perdagangan nasional dari ancaman defisit yang membengkak.
-
Mengapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Mengapa kelapa sawit cocok dibudidayakan di Indonesia? Kelapa sawit hanya hidup di daerah tropis, seperti Indonesia, Malaysia, sebagian kecil wilayah Afrika, dan Amerika Latin.
-
Mengapa perusahaan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk mengekspor produknya? Selain untuk kebutuhan dalam negeri, hasil produk minyak olahan sawit diekspor ke Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.
-
Di mana penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan secara komersial di Indonesia? Sejak 1910, kelapa sawit banyak dibudidayakan secara komersial dan meluas di Sumatera.
-
Siapa yang terlibat dalam perdagangan cecak? Dia mengatakan, ada lebih dari lima pemegang izin ekspor yang bekerja sama dengan pengusaha dan pemburu di daerah-daerah tersebut.
-
Apa tugas utama Perlanja Sira dalam konteks perdagangan di Sumatra Utara? Peran Perlanja Sira begitu penting, pasalnya merekalah yang membawa barang-barang dagangan dari pedalaman menuju ke pesisir atau dermaga agar sampai ke tangan pedagang.
"Yang dibutuhkan negara ini adalah mendorong industri yang menyerap tenaga kerja tinggi dengan devisa yang tinggi," kata Joko, di Tanjung Pandan, Belitung, Jumat (24/8).
Dia menjelaskan, kelapa sawit merupakan industri yang menghasilkan devisa yang tinggi sekaligus juga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Tahun lalu, ekspor minyak sawit tercatat menyumbang devisa USD 22,9 miliar dan menyerap tenaga kerja sedikitnya 6 juta orang.
"Atas keunggulan karakteristik ini, kelapa sawit semestinya didorong untuk terus menerus melakukan kegiatan ekspor. Kita perlu memperkuat peranan industri yang bisa menutup defisit neraca perdagangan ini," imbuhnya.
Namun demikian, kata Joko, pengembangan industri kelapa sawit terhambat maraknya black campaign dari negara-negara maju (Uni Eropa dan Amerika). "Yang patut disayangkan, banyak masyarakat Indonesia yang percaya bahwa kampanye negatif sawit itu sebagai fakta. Oleh karena itu, kita harus mengedukasi masyarakat tentang kelapa sawit yang benar," tandasnya.
Baca juga:
Menko Darmin rapat koordinasi bahas volume kebutuhan B20 nasional
BPDPKS siap bantu capai target peremajaan kelapa sawit
RI bakal beli pesawat boeing dan airbus berbahan bakar bioavtur dari AS
Pesawat tempur TNI butuh waktu uji coba 2 bulan terapkan B20
BPDP Sawit siapkan insentif untuk implementasi B20