Penjelasan Sri Mulyani soal Anggaran Kesehatan Turun di 2022
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan ditinjau kembali untuk tahun depan, termasuk mengenai vaksinasi, testing, tracing, dan treatment (3T), serta biaya untuk pengobatan.
Pemerintah menyiapkan anggaran kesehatan sebesar Rp255,3 triliun pada 2022. Jumlah ini turun dari anggaran kesehatan pada 2021 sebesar Rp326,4 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan ditinjau kembali untuk tahun depan, termasuk mengenai vaksinasi, testing, tracing, dan treatment (3T), serta biaya untuk pengobatan.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
"Anggaran kesehatan kesehatan tahun depan mencapai Rp255,3 triliun, lebih rendah dari pada tahun ini. Namun tahun ini, PEN nanti kita akan melihat seberapa cepat seperti vaksinasi, maupun testing, tracing, dan treatment, serta pengobatan yang akan betul-betul dikeluarkan," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022 pada Senin (16/8).
Dari total anggaran tersebut, 47 persen terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L), 31 persen non K/L, dan 26,5 persen Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Sri Mulyani pun menilai anggaran kesehatan berpotensi meningkat mengikuti perkembangan penanganan Covid-19.
Adapun anggaran kesehatan untuk tahun depan antara lain mencakup peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JKN) 96,8 juta jiwa, kemudian juga akan difokuskan pada layanan non-Covid-19 yaitu pengendalian tuberkulosis, pengadaan makanan untuk ibu hamil, penugasan tenaga kesehatan ke daerah, pengujian obat, peningkatan sarana dan prasarana, serta dan pembangunan Puskesmas.
"Akan ada pembangunan 80 Puskesmas yang akan dibangun tahun depan," ungkapnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah Patungan dengan BPJS Kesehatan Bayar Biaya Rawat Pasien Covid-19 di 2022
Sri Mulyani: Covid-19 Masih Pengaruhi Desain APBN 2022
Sri Mulyani Buka Peluang Anggaran Penanganan Covid-19 Naik di 2022
Ketua Banggar DPR: Pencapaian Target APBN 2022 Tergantung Penanganan Pandemi
Anggaran Kesehatan Kecil, Fokus Pemerintah Tangani Pandemi Dipertanyakan
Bocoran Kebijakan Pemerintah untuk Kejar Target Pajak yang Naik 9,5 Persen di 2022