Penumpang KRL Capai 400.000/Hari di November, Tertinggi Sejak Pandemi
VP Corporate Communications KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, berdasarkan data KAI Commuter, ada peningkatan penumpang pada November 2020. Di mana, sepanjang November ini, volume pengguna KRL menyentuh angka 400.000 pengguna pada hari kerja.
VP Corporate Communications KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, berdasarkan data KAI Commuter, ada peningkatan penumpang pada November 2020. Di mana, sepanjang November ini, volume pengguna KRL menyentuh angka 400.000 pengguna pada hari kerja.
"Angka ini merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19, atau sejak Maret 2020. Meskipun demikian, jumlah ini hanya sekitar 40 persen dibandingkan rata-rata volume pengguna KRL setiap harinya yang dilayani KAI Commuter sebelum masa pandemi," kata Anne dalam keterangannya, Sabtu (14/11).
-
Bagaimana KAI Commuter menjaga kesehatan para pengguna KRL meskipun aturan masker sudah dicabut? KAI Commuter juga tetap mengajak seluruh pengguna untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup sehat dengan tetap membawa hand sanitizer.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan KNILM melakukan penerbangan perdana? Hari bersejarah itu terjadi pada tanggal 1 November 1928. Saat itu KNILM terbang perdana dari Bandara Andir, Bandung menuju Surabaya.
-
Kenapa Primus Yustisio sering naik KRL? Saat ditanya alasannya, istri Primus, Jihan Fahira mengatakan kalau suaminya sering memilih KRL untuk menghindari kemacetan.Apalagi, rumah mereka memang cuma berjarak 5 menit dari stasiun.KRL jadi moda transportasi yang lebih cocok untuk aktivitas Primus sehari-hari.
-
Kapan aturan wajib masker di KRL resmi dicabut? Sesuai dengan SE tersebut, mulai 12 Juni 2023 seluruh pengguna perjalanan Commuter Line diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan Covid-19,
-
Kenapa para pengguna KRL merasa lega dengan dicabutnya aturan wajib masker? Adanya aturan itu otomatis pengguna KRL bisa bernapas lega.
Dengan adanya peningkatan penumpang, pihaknya telah mengantisipasi dengan menambah jumlah perjalanan KRL dan mengembalikan jam operasional KRL seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
"Sejak 19 Oktober 2020, KAI Commuter mengoperasikan 997 perjalanan KRL per hari dan melayani pengguna pukul 04.00 – 24.00 Wib setiap harinya. Jumlah perjalanan tersebut lebih banyak dibanding sebelum pandemi di mana KAI Commuter mengoperasikan 975 perjalanan setiap harinya," sebutnya.
"Penambahan jumlah perjalanan dan normalisasi jam operasional tersebut diharapkan membuat para pengguna KRL lebih leluasa dalam merencanakan perjalanan sehingga dapat menghindari jam-jam sibuk di mana pengguna cukup padat," sambungnya.
Namun, pada November ini, pergerakan para pengguna masih terfokus di jam-jam sibuk. Berdasarkan data KAI Commuter pada Senin 11 November 2020, memperlihatkan pergerakan pengguna terpusat pada rentang waktu 07.00 dan 08.00 WIB di mana lebih dari 72.000 pengguna menggunakan KRL pada dua jam tersebut.
Sementara di sore hari, mobilitas pengguna terkonsentrasi pada pukul 18.00 WIB dengan jumlah lebih dari 40.000 pengguna dalam kurun waktu satu jam.
"Guna menghindari kepadatan pada jam sibuk, KAI Commuter mengajak masyarakat yang kembali beraktivitas menggunakan KRL untuk memanfaatkan fleksibilitas jadwal dengan bepergian di luar jam-jam sibuk tersebut," ujarnya.
"KAI Commuter juga berharap berbagai pihak melanjutkan metode pengaturan jam kerja sesuai shift agar mobilitas para pekerja dapat terbagi dalam rentang waktu yang berbeda-beda. Jam kerja bertahap atau sesuai shift juga lebih dimungkinkan dengan operasional KRL yang telah kembali normal," tambahnya.
Saran untuk Penumpang Hindari Kerumunan
Untuk menghindari kepadatan di stasiun-stasiun pada jam sibuk, lanjut Anne, pengguna juga dapat melihat informasi kondisi antrean di stasiun melalui aplikasi KRL Access yang sudah tersedia.
Selain itu, pada aplikasi itu pengguna juga dapat melihat posisi terkini kereta yang hendak dinaiki, jadwal kereta, dan sejumlah informasi terkait lainnya.
Meski sudah dinormalkan kembali, pihaknya mengingatkan kembali untuk seluruh protokol kesehatan dan aturan tambahan dalam menggunakan KRL tetap berlaku.
"Aturan-aturan tambahan ini yaitu bagi orang lanjut usia atau berusia 60 tahun ke atas, tiap harinya hanya dapat menggunakan KRL di luar jam sibuk yaitu pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Para pengguna yang membawa barang sesuai ketentuan namun ukurannya dapat mengganggu penerapan jaga jarak aman di KRL juga hanya dapat naik di luar jam sibuk," jelasnya.
"Sedangkan anak balita untuk sementara masih dilarang untuk naik KRL. Protokol kesehatan 3M juga senantiasa wajib dijalankan oleh para pengguna maupun petugas kami di stasiun maupun di dalan KRL. Aturan ini penting untuk selalu diikuti demi kesehatan bersama," sambungnya.
(mdk/bim)