Penurunan Suku Bunga Acuan Bakal Tingkatkan Penjualan Rumah
Penurunan suku bunga acuan ini diperlukan untuk meningkatkan kembali penjualan rumah di kuartal IV 2020, sehingga akan mempercepat proses pemulihan sektor properti akibat dampak pandemi Covid-19.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto mengapresiasi keputusan Bank Indonesia (BI) dengan menurunkan suku bunga acuan BI 7 days (reserve) repo rate (BI-7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 18-16 November lalu.
Menurutnya, penurunan suku bunga acuan ini diperlukan untuk meningkatkan kembali penjualan rumah di kuartal IV 2020, sehingga akan mempercepat proses pemulihan sektor properti akibat dampak pandemi Covid-19.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
"Penurunan suku bunga memang diperlukan, salah satunya sebagai respons kebijakan moneter atas situasi masih lemahnya permintaan properti. Jadi, ini salah satu upaya ke arah untuk peningkatan penjualan rumah (kuartal IV-2020)," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (21/11).
Dikatakan Eko, faktor pemulihan sektor properti saat ini akan sangat ditentukan dari peningkatan sisi demand. Sehingga turunnya suku bunga acuan dimaksudkan untuk memperbaiki kemampuan daya beli konsumen yang masih terpukul akibat pandemi Covid-19.
"Karena hingga bulan lalu (Oktober) konsumen relatif masih menahan belanja barang tahan lama, salah satunya beli perabot rumah tangga, furniture, dan lainnya. Apalagi, pertumbuhan harga properti komersial juga masih melambat, tanda masih adanya kendala sisi konsumsi," katanya.
Penurunan Suku Bunga BI
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo sebenarnya telah memproyeksikan penurunan ini sejak 27 Oktober 2020. Pada saat itu, dia tetap membuka kemungkinan BI7DRRR akan terpangkas pada November, meski di bulan-bulan sebelumnya tertahan di level 4 persen.
"Karena memang ada ketidakpastian baik di pasar keuangan domestik maupun global. Meski kami mencatat dengan inflasi yang sangat rendah dan pertumbuhan ekonomi yang memang perlu didorong, kami lihat ada ruang penurunan suku bunga acuan," kata Perry, seperti dikutip Kamis (19/11).
Perry pun menyatakan komitmen bahwa Bank Indonesia akan terus membantu perkembangan aktivitas ekonomi yang mulai membaik pada triwulan III 2020. Hal itu disebutnya jadi bagian dari RDG bulanan yang digelar bank sentral.
"InsyaAllah kami akan review kembali di November. Baik dari nilai tukar rupiah, inflasi, pertumbuhan ekonomi, ketahanan eksternal, semua akan kami lihat dan diskusikan pada Rapat Dewan Gubernur," ungkapnya.
Perry menceritakan, upaya BI yang terus melanjutkan kebijakan moneter dan makro prudensial sejak wabah pandemi Covid-19 menyerang Indonesia pada Maret 2020.
"Suku bunga kebijakan telah kami turunkan 25 basis poin (bps) menjadi 4 persen. Demikian pada tahun 2020, bank Indonesia telah turunkan suku bunga acuan 100 bps, dan sejak Juli 2019 telah 200 bps," tutur Perry.
(mdk/idr)