Penyebab Investor Lebih Pilih Vietnam daripada Indonesia Versi CORE
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Muhammad Faisal mengatakan, negara yang dituju selain Indonesia, misalnya Vietnam memang jauh lebih menarik untuk investasi. Daya pikat Vietnam bahkan sudah berhasil menarik investasi jauh sebelum eskalasi perang dagang.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Muhammad Faisal mengatakan, negara yang dituju selain Indonesia, misalnya Vietnam memang jauh lebih menarik untuk investasi. Daya pikat Vietnam bahkan sudah berhasil menarik investasi jauh sebelum eskalasi perang dagang.
"Kalau itu sebenarnya sudah sejak lama. Terkait daya saing Investasi. Sudah sejak lama Vietnam itu lebih menarik untuk investasi di bidang manufaktur. Sebetulnya sebelum perang dagang pun sudah banyak investor yang masuk ke Vietnam. Jadi bukan hanya dari China," ujar dia, saat dihubungi Merdeka.com, Jumat (6/9).
-
Apa yang didiskusikan Mentan Indonesia dengan Mentan Vietnam? Dalam hal ini, Mentan ingin Vietnam memberi dukungan penuh terhadap upaya Indonesia dalam mengembangkan lahan rawa sebagai lahan produktif bagi kepentingan masa depan negara. "Kami sampaikan bahwa kami sedang mengembangkan pertanian padi di lahan rawa terutama di bidang agronomi khususnya varietas bibit padi untuk lahan rawa yang memiliki produktivitas tinggi," ujar Mentan, Minggu, 19 Mei 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Vietnam? Timnas Indonesia akan bertanding melawan Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Sejumlah pemain Timnas Indonesia menggelar latihan di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Rabu (20/3/2024). Latihan ini dilakukan menjelang pertandingan melawan Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
-
Di mana Mentan Indonesia bertemu dengan Menteri Pertanian Vietnam? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan di kantor Ministry of Agriculture Rural Development Vietnam (MARD), Minggu, 19 Mei 2024.
-
Kenapa Menteri Pertanian Indonesia bertemu dengan Menteri Pertanian Vietnam? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan di kantor Ministry of Agriculture Rural Development Vietnam (MARD), Minggu, 19 Mei 2024.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
"Ditambah lagi dengan adanya perang dagang ini, karena pengaruh perang dagang banyak industri manufaktur yang ingin keluar dari China, mereka yang memutuskan keluar (dari China) akhirnya memilih Vietnam," lanjut dia.
Faisal menyebut, ada beberapa faktor yang membuat Vietnam lebih dipilih sebagai tujuan investasi. Faktor-faktor tersebut membuat daya saing investasi Vietnam lebih baik dari Indonesia.
"Mulai dari peraturan ketenagakerjaan yang lebih luwes, longgar, kemudian upahnya yang relatif lebih rendah. Walaupun tidak selalu lebih rendah dari Indonesia sebetulnya. Lalu logistiknya juga lebih efisien," ujar dia.
Kemudian ditambah posisi geografis Vietnam yang strategis karena bertetangga dengan China juga menjadi pertimbangan bagi investor untuk mengalihkan berinvestasi di Vietnam.
"Ditambah lagi sistem politiknya yang lebih sentralistik sehingga kepastian logistik lebih besar di sana (Vietnam), lebih konsisten, lebih pasti artinya apa yang dikatakan pusat, itu yang dilakukan daerah sementara kalau di kita kan tidak selalu bisa begitu. Jadi hal-hal itu yang memengaruhi investor ke Vietnam jadi lebih besar," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kecewa karena perusahaan asing lebih memilih berinvestasi di negara lain ketimbang Indonesia. Dia mendapat laporan dari Bank Dunia bahwa 33 perusahaan yang keluar dari China, justru berinvestasi ke negara-negara tetangga.
"23 (perusahaan) memilih (investasi) di Vietnam, 10 lainnya perginya ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Enggak ada yang ke kita," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas antisipasi perkembangan perekonomian di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (4/9).
"Sekali lagi, 33 perusahaan di China yang keluar, saya ulang, 23 ke Vietnam, 10 ke Kamboja, Thailand, Malaysia," Jokowi mengulang.
Mantan Walikota Solo itu meyakini ada persoalan serius sehingga para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Jokowi menyebut perusahaan asing tersebut memilih Vietnam lantaran waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan perizinan hanya dua bulan.
Baca juga:
Bank Dunia Ingatkan Ancaman Dana Asing Kabur, Pemerintah akan Permudah Investasi
Perusahaan Asal Taiwan Tertarik Investasi di Kilang Balongan Milik Pertamina
Pemerintah akan Bangun 400 Flyover di Lintasan Kereta Sedang Jakarta-Surabaya
Di Balik Kemarahan Presiden Jokowi Saat China Pilih Vietnam untuk Investasi
Ajak Investor Dalam Negeri Investasi, SBR008 Ditawarkan Mulai Rp1 Juta
Menko Darmin Jelaskan Sebab 33 Perusahaan China Tak Investasi ke RI