Per 13 Mei 2022, Realisasi Anggaran PEN Capai Rp80,79 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) per 13 Mei 2022 mencapai Rp80,79 triliun atau 17,73 persen dari alokasi Rp455,62 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) per 13 Mei 2022 mencapai Rp80,79 triliun atau 17,73 persen dari alokasi Rp455,62 triliun.
"Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) yang ini merupakan tahun terakhir," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, dikutip Antara, Senin (23/5).
-
Apa yang menjadi tujuan utama dari penerapan APBN? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan APBN? Di mana pemerintah harus bertanggung jawab atas semua pendapatan dan pengeluaran kepada rakyat, di mana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Kapan Said Abdullah menyatakan bahwa postur RAPBN 2025 cukup baik untuk merespons tantangan ekonomi? "Saya yakin bahwa meskipun target dalam RAPBN 2025 cukup menantang, postur RAPBN ini cukup baik untuk merespons tantangan ekonomi yang akan datang," kata Said baru-baru ini.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan tentang klaim TKN soal debat cawapres tema ekonomi? Menurut Anies, pembuktian atas klaim itu baru dapat dilihat pada saat debat cawapres berlangsung besok malam, Jumat, 22 Desember 2023.
Realisasi itu meliputi Rp51,09 triliun untuk perlindungan sosial yang merupakan 33 persen dari pagu Rp154,76 triliun yaitu terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) Rp14,24 triliun bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Program Kartu Sembako Rp18,8 triliun bagi 18,8 juta KPM, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng Rp6,1 triliun bagi 20,3 juta KPM dan BLT Desa Rp8 triliun bagi 6,5 juta keluarga.
Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) Rp1,6 triliun kepada 992 ribu PKL dan 880 ribu nelayan serta Kartu Prakerja Rp2,4 triliun kepada 665,6 ribu orang. Selain perlindungan masyarakat, realisasi program PEN yang juga mencakup penguatan pemulihan ekonomi yakni mencapai 8,1 persen dari pagu Rp178,32 triliun atau Rp14,48 triliun.
Realisasi penguatan pemulihan ekonomi ini terdiri atas program pariwisata Rp0,19 triliun, ICT Rp0,85 triliun, dukungan UMKM berupa subsidi bunga dan IJP Rp8,14 triliun serta insentif perpajakan Rp5,2 triliun. Terakhir, untuk sektor kesehatan hingga realisasinya baru Rp15,21 triliun atau 12,42 persen dari pagu Rp122,54 triliun.
Realisasi sektor kesehatan ditujukan untuk pembayaran klaim pasien sebesar Rp11,6 triliun, insentif tenaga kesehatan Rp1,59 triliun, insentif perpajakan kesehatan Rp1,2 triliun dan Dana Desa bagi penanganan COVID-19 Rp0,8 triliun.
Baca juga:
Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2022 Hampir Merata
Pemulihan Ekonomi RI Terancam Geopolitik dan Pengetatan Kebijakan Moneter AS
Mengenal Stagflasi, Ancaman Ekonomi Dunia Saat ini Berpotensi Ciptakan Resesi
Sri Mulyani: Pelebaran Defisit Mampu Bikin Ekonomi RI Bertahan
Peningkatan Mobilitas Masyarakat Saat Mudik Dorong Pemulihan Ekonomi
Sri Mulyani Akui Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Masih Rendah