Peran Diaspora Dinilai Mampu Bawa UMKM RI Mendunia
Dukungan diaspora Indonesia mampu membawa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia kepada dunia, dengan pendekatan yang bersifat people to people. Keberadaan diaspora Indonesia di berbagai negara merupakan jejaring yang bisa membawa UMKM mendunia.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan, dukungan diaspora Indonesia mampu membawa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia kepada dunia, dengan pendekatan yang bersifat people to people. Keberadaan diaspora Indonesia di berbagai negara merupakan jejaring yang bisa membawa UMKM mendunia.
"Secara kelembagaan kementerian dan pemerintah telah berupaya untuk membuka jalur bagi UMKM. Namun, upaya tersebut dapat diperkuat dengan informasi yang disebarkan lewat pendekatan berbeda," kata Usman di Jakarta, Kamis (25/8).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana KemenKopUKM mendorong UMKM untuk masuk ke rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM. "Potensi belanja barang dan jasa Pemerintah mencapai Rp500 triliun, BUMN Rp500 triliun, IKN Rp500 triliun, dan usaha besar Rp400 triliun,"
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Diaspora Talk, Komunikasi dan Public Outreach International dalam rangka Presidensi G20 Indonesia dengan tema Indonesia and the G20 Presidency, and Why It Is Important for SMEs dinilai sebagai wujud dukungan terhadap UMKM dari pendekatan pengenalan produk UMKM kepada masyarakat internasional.
"Bertepatan dengan momentum presidensi G20 Indonesia yang mengusung semangat recover together, recover stronger, seluruh negara, khususnya Indonesia harus dapat bertahan menghadapi krisis dengan menciptakan ketahanan ekonomi. Salah satunya melalui penguatan UMKM," jelasnya.
Di sisi kebijakan, digital economy working group dalam G20 juga mengangkat isu digital skills dan digital literacy sebagai isu prioritas. Kementerian Kominfo sebagai ketua dalam working group ini ingin mendorong kecakapan dan literasi digital untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam kegiatan ekonomi digital yang tidak hanya di Indonesia tetapi juga dalam skala global.
"Implikasinya sudah tentu termasuk memajukan UMKM di Indonesia bisa masuk ke kancah internasional," tambahnya lagi.
Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Talkah Badrus menjelaskan, banyak program yang sudah dilakukan terkait dukungan Kementerian Koperasi terhadap UMKM. Di antaranya dukungan terhadap wirausaha perempuan, pembentukan kebijakan di bidang keuangan dan infrastruktur yang sensitif gender melalui pemberian akses pendanaan dan legalitas, literasi digital dan lain sebagainya.
"Kami sangat berharap produk-produk UMKM ini tidak kalah jika disandingkan dengan produk asing. Dan tentu perlu ada pembinaan dan sentuhan dalam bagaimana cara memasarkan. Nah, sisi digitalisasi inilah yang sangat kita harapkan juga diaspora dapat membantu para UMKM untuk bisa on boarding," jelasnya.
Asdep Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kemenkop UKM, Destry Anna Sari turut mengemukakan bahwa sudah ada berbagai upaya kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam mendukung dan memberikan kontribusi yang baik untuk UMKM melalui presidensi G20 ini. "Inisiatif side event yang dilakukan di G20 sejalan dengan program strategis Kementerian Koperasi dan UKM dan lebih tajam lagi untuk meningkatkan kewirausahaan negara kita," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Investasi, Infokom, dan Kerja Sama Internasional BPD HIPMI Kepulauan Riau, Vina Apriliani Suudiah mengungkapkan bahwa dalam relasi dengan G20, HIPMI sebagai bagian dari kontribusi ekonomi dalam kehidupan bangsa Indonesia terus mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional dan dunia melalui aksi nyata dan konkret.
"Memasuki era keemasan 50 tahun HIPMI pada tahun ini, serta menyambut perhelatan presidensi G20 di Indoensia, HIPMI mengajak seluruh elemen masyarakat bahu membahu saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat," ungkap Vina.
Di sisi lain, Natasya Clarine, Founder Rumah Atsiri, Official Merchandise G20 Indonesia, yang juga menjadi narasumber dalam forum ini mengungkapkan bahwa potensi UMKM di Indonesia sangat luar biasa. UMKM di Indonesia ada 62 juta lebih. Dari 5 orang, salah satunya adalah pelaku UMKM dan 98% diantarantanya berskala mikro.
"Challenge dari UMKM Indonesia adalah mengembangkannya. Lebih mudah membuat daripada membesarkan usaha. Adanya G20 akan bisa nge-boost UMKM di Indonesia. Dari Januari sampai Oktober selalu ada side event di G20 yang dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan UMKM di Indoensia," katanya.
Baca juga:
Erick Thohir Minta BNI Bantu UMKM Hingga Pekerja Migran
Menteri Erick Dorong TKI dan Diaspora RI Manfaatkan Kredit BNI, ini Kelebihannya
Pulau Terpencil di Australia Punya Tradisi Rewang seperti di Jawa, Ini Potretnya
Ekspansi Bisnis Internasional, Erick Thohir Minta BNI Sasar 8 Juta Diaspora
Kisah WNI Jual Makanan Khas Indonesia di AS, Keuntungan Disumbangkan untuk Pendidikan
Bagus Muljadi, Alumni ITB dengan Rapot Merah dan Ipk 2,6 Kini Jadi Dosen di Inggris