Perlindungan kekayaan alam, pemerintah akui jadi pekerjaan rumah
Kita masuk Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tapi kebanjiran barang impor ilegal. Sumber daya alam kita diekspor ilegal."
Pemerintah masih lemah dalam melindungi kekayaan alam, terutama maritim, Indonesia. Celakanya, Indonesia sudah terlibat dalam sejumlah perjanjian membebaskan peredaran masuk dan keluar barang dan jasa.
"Ini pekerjaan rumah kami. Kita masuk bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tapi kebanjiran barang impor ilegal. Sumber daya alam kita diekspor ilegal. Indonesia mau dapat apa? Wong devisa juga parkirnya bukan di sini. Sementara buruh setempat dipakai penjaga, transfer teknologi nggak dapat," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, Selasa (12/1).
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Kenapa Kementan giat dalam mengekspor produk pertanian? Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
Atas dasar itu, Susi mengaku berkomitmen memperkuat sektor kelautan Indonesia. Dan, memastikan kekayaan alam dikelola bangsa Indonesia untuk kepentingan domestik.
"Dengan adanya MEA memperkuat diri, pastikan sumber daya alam dikelola kita sendiri," tegas Susi.
Dia menyebut beberapa hasil laut Indonesia kini menyusut, baik kualitas maupun kuantitas. Antara lain Lobster, ikan, dan sidat. Ini lantaran banyak perusahaan masih menjual komoditas laut tersebut dalam bentuk larva dengan keuntungan minim.
"Dapat uang hanya Rp 12 miliar. Kalau nggak ekspor, larvanya ditunggu 3 bulan saja di laut, uangnya jadi ratusan miliaran. ini telah merugikan Indonesia luar biasa. Vietnam yang nggak punya lobster bisa ekspor 4 ribu ton, Indonesia dari 6 ribu ton jadi 300 ton saja," papar Susi.
"Belum sidat, hanya beberapa negara yang punya glass eel, sidat yang masih seperti kaca. ekspor ilegal banyak, kita nggak punya sidat besar lagi. Satu glass eel Rp 5 juta. Tapi kalau dibesarkan, Rp 5 juta ini jadi Rp 5 miliar. Praktik seperti ini harus harus ditertibkan."
Baca juga:
Jokowi soal MEA: Mereka juga khawatir, kenapa kita harus takut?
9 kapal China dibawa kabur, Menteri Susi akui kecolongan
Jelang MEA, pemerintah harus bikin iklim usaha kondusif
Memasuki MEA, pengusaha transportasi kritik Permenhub 45/2015
Tak awasi MV Hai fa, Menteri Susi gugat pemerintah Panama
Menteri Susi: Budidaya mutiara dipegang asing, ogah alih teknologi