Pertama dalam Sejarah, Mitra Dagang ASEAN Beralih dari China ke Amerika Serikat
Meski demikian, situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.
Airlangga mencatat, Amerika sebagai mitra utama perdagangan di ASEAN merupakan yang pertama kali dalam sejarah. Dengan ini, dominasi China mulai teralihkan.
Pertama dalam Sejarah, Mitra Dagang ASEAN Beralih dari China ke Amerika Serikat
Pertama dalam Sejarah, Mitra Dagang ASEAN Beralih dari China ke Amerika Serikat
- Sejarah Pancasila: Ini Tokoh-tokoh yang Terlibat di Dalam Perumusannya
- Menilik Kehidupan Masyarakat Nusantara, Kawasan Maritim yang Sangat Disegani Dunia Internasional sejak Ratusan Tahun Silam
- Diam-Diam China Rayu Indonesia agar Tak Turuti Kebijakan Perdagangan Negara Barat
- Jejak Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Berawal dari Perusahaan Besar Milik Belanda di Pantai Timur Sumatra
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ,Airlangga Hartarto melaporkan bahwa Amerika Serikat (AS) saat ini menjadi mitra dagang utama negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Sebelumnya, mitra dagang utama negara kawasan ASEAN ialah China.
"Kita perlu catat China dan AS shifting perdagangan, di kuartal ini perdagangan ASEAN ke AS dari pada China," kata Airlangga mendampingi Presiden Jokowi dalam acara Rakornas Pengendalian Inflasi di Istana, Jakarta, Jumat (14/6).
Airlangga mencatat, Amerika sebagai mitra utama perdagangan di ASEAN merupakan yang pertama kali dalam sejarah. Dengan ini, dominasi China mulai teralihkan.
"Di kuartal ini perdagangan ASEAN ke AS dari pada China. Ini untuk pertama kali dalam sejarah, pergeseran suplai chain memang terjadi," tegasnya
Meski demikian, dia mengakui situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.
Sebab, masih belum memiliki Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement (FTA). Alhasil, kondisi ini justru menguntungkan Thailand, Vietnam dan negara ASEAN lainnya.
"Hanya memang karena belum punya FTA yang diuntungkan Vietnam, Thailand, dan negara lain di ASEAN," ujarnya.
Saat ini, pemerintah terus mengupayakan sejumlah cara untuk meraih untung dari kegiatan perdagangan internasional di kawasan ASEAN. Antara lain dengan meningkatkan kualitas produk hingga insentif fiskal.
"Jadi, kita siapkan perdagangan dari AS sesuai dengan kebijakan dari keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, pelajaran distribusi komunikasi efektif terutama bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil sehingga inflasi tetap terjaga," tandasnya.