Pertamina Patra Niaga Paparkan Teknologi Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah, Produksi Awal Tahun Depan
Inovasi ini disampaikan Riva pada acara The 29th Conference of the Parties (COP29) UNFCCC atau Konferensi Iklim PBB yang berlangsung di Baku, Azerbaijan.
Direktur Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan membeberkan langkah-langkah inovatif yang diambil perusahaan untuk mendukung dekarbonisasi penerbangan. Salah satunya dengan menggunakan Used Cooking Oil (UCO) sebagai bahan campuran nabati dalam Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Inovasi ini disampaikan Riva pada acara The 29th Conference of the Parties (COP29) UNFCCC atau Konferensi Iklim PBB yang berlangsung di Baku, Azerbaijan.
- Pertamina Bakal Danai Inovasi BRIN Olah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar untuk Kendaraan
- Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Patra Niaga Tersertifikasi Internasional Distribusi SAF
- Pertamina Patra Niaga Pamerkan Bahan Bakar Bersih dan Teknologi Hijau, Termasuk untuk Kendaraan Listrik
- Jelang Satgas RAFI, Dirut Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Cek Kesiapan Layanan Avtur di Lapangan
Riva menekankan bahwa SAF yang berbasis UCO tidak hanya menawarkan alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga memanfaatkan bahan baku yang selama ini dianggap sebagai limbah.
Pemaparan ini disampaikan dalam presentasinya di forum internasional yang berjudul "Meningkatkan Komitmen Energi Terbarukan di Indonesia: Fokus pada penggunaan Minyak Goreng Bekas (UCO) dan Potensinya Sebagai Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF)" (Enhancing Ambition in Renewable Energy in Indonesia: Focusing on Used Cooking Oil (UCO) & Its Potential to Be Sustainable Aviation Fuel (SAF)) di Indonesia Pavilion pada hari Sabtu, 16 November 2024.
"Sejalan dengan proposisi nilai kami untuk menjadi The Energy Solution Provider and Decarbonization Partner, kami di sektor hilir membentuk strategi yang kami sebut Pertamina One Solution. Melalui Pertamina One Solution ini, kami meningkatkan potensi volume SAF berbasis UCO dan membantu pelanggan kami untuk mengurangi emisi hingga 84 persen dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional," katanya.
Pemasaran SAF
Pada ajang Bali International Air Show yang berlangsung pada bulan September lalu, Pertamina Patra Niaga telah mulai memasarkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbasis pada Used Cooking Oil (UCO).
Perusahaan ini juga telah menjalin sejumlah kerja sama dengan beberapa maskapai di kawasan Asia Tenggara sebagai langkah awal sebelum SAF diproduksi di Kilang pada kuartal pertama tahun 2025.
Ke depan, Pertamina Patra Niaga akan berperan sebagai pusat pengumpulan UCO yang berasal dari berbagai sektor kuliner dan penggunaan rumah tangga. Dengan memanfaatkan jaringan unit penjualan Pertamina Patra Niaga yang tersebar di seluruh Indonesia, UCO yang terkumpul akan dikirim untuk diolah menjadi biofuel oleh Kilang Pertamina Internasional.
Inisiatif ini sejalan dengan strategi Pertamina One Solution, yang merupakan pendekatan menyeluruh untuk mengintegrasikan berbagai solusi energi berkelanjutan, mulai dari pengumpulan limbah minyak goreng hingga distribusi bahan bakar yang ramah lingkungan.
Kurangi Jejak Karbon
Penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berasal dari Used Cooking Oil (UCO) diharapkan dapat menekan jejak karbon dalam industri penerbangan domestik, yang selama ini dikenal sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar.
"Langkah ini adalah upaya kami mendukung produksi SAF dengan meningkatkan dan memperoleh sisi positif dari pengumpulan UCO dari 0,3 juta ton pada 2023 yang diharapkan menjadi 1,5 juta metrik ton per tahun pada 2030 nanti."
Dalam forum bergengsi ini, Riva berkolaborasi dengan Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas, Nizhar Marizi, SVP Teknologi Inovasi Pertamina Oki Muraza, serta Senior Director Climate Diplomacy Opportunity Green United Kingdom, Emma Fenton. Mereka berbagi pandangan mengenai bagaimana implementasi UCO dalam SAF dapat berkontribusi pada ekonomi sirkular, yang tidak hanya memanfaatkan limbah tetapi juga mengurangi emisi karbon dalam industri penerbangan, membantu pemerintah dalam upaya dekarbonisasi transportasi.
COP 29 merupakan pertemuan internasional yang diadakan oleh PBB dan menjadi platform terbesar untuk membahas isu perubahan iklim global. Pertemuan ini, yang akan dilaksanakan pada tahun 2024, berfokus pada langkah-langkah konkret untuk menangani perubahan iklim, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mempercepat transisi ke energi terbarukan.
"Sebagai perusahaan energi nasional, kami berperan aktif dalam mempercepat transisi energi menuju sumber-sumber yang lebih bersih dan berkelanjutan," katanya.
Melalui program Pertamina One Solution, perusahaan ini terus berinovasi untuk menawarkan solusi energi yang mendukung keberlanjutan, baik di tingkat nasional maupun global. Dengan komitmen tersebut, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.