Pertamina Turun Tangan Antisipasi Tingginya Potensi Kebakaran di Musim Kemarau
Sesi simulasi melibatkan peserta dalam pemadaman api menggunakan peralatan sederhana yang tersedia di sekitar.
Sebenarnya, masyarakat bisa mencegah dan mengantisipasi kejadian kebakaran dengan tidak membakar sampah di lahan atau pekarangan yang kemudian ditinggal pergi.
Pertamina Turun Tangan Antisipasi Potensi Kebakaran di Musim Kemarau
Pertamina Turun Tangan Antisipasi Potensi Kebakaran di Musim Kemarau
Potensi kebakaran di Indonesia meningkat dipicu musim kemaran. Pada Juli 2023 ini, sebagian besar wilayah di Indonesia berada menghadapi musim kemarau yang cukup panjang. Potensi kebakaran di setiap daerah juga meningkat.
Sebenarnya, masyarakat bisa mencegah dan mengantisipasi kejadian kebakaran dengan tidak membakar sampah di lahan atau pekarangan yang kemudian ditinggal pergi. Apabila terpaksa membakar sampah, dipastikan api sudah padam sebelum ditinggal pergi.
- Ketika Kutai Timur Memaksimalkan Potensi Wisata untuk Pemberdayaan Masyarakat
- Eks Panglima TNI Andika Perkasa Akui Ada Potensi Kecurangan di Pilpres 2024, ini Penjelasannya
- Ganjar Pranowo Ungkap Kunci Utama Kemajuan Desa: Beri Kepercayaan ke Kades
- Potensi Kebakaran saat Kemarau Meningkat, Ini Imbauan Damkar BPBD Bantul
Melihat kondisi ini, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat ikut ambil bagian dalam mengedukasi masyarakat dalam penanggulangan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Kali ini, edukasi dilakukan kepada masyarakat Desa Dawuan Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Pelatihan yang dilaksanakan di aula desa dan lapangan kantor Desa Dawuan Barat ini merupakan bentuk kontribusi perusahaan terhadap lingkungan sekitar, mengingat mayoritas peristiwa kebakaran yang terjadi di Indonesia salah satunya diakibatkan aktivitas rumah tangga.
Dengan teredukasinya masyarakat sekitar, diharapkan potensi terjadinya bencana kebakaran dapat diminimalkan sehingga tercipta lingkungan yang aman.Area Manager Communication, Relations & CSR, Eko Kristiawan menyampaikan bahwa program ini telah menjadi momentum kolaboratif bersama stakeholders dalam meminimalisir potensi bencana kebakaran.
Program ini juga merupakan komitmen dalam melaksanakan Sustainable Development Goals (SDGs) dan pengelolaan bisnis perusahaan sesuai dengan aspek Environment, Social, Governance (ESG).
“Kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik dalam mendorong sinergitas seluruh stakeholders dalam melakukan mitigasi bencana. Harapannya, program ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait tindakan yang perlu diambil jika terjadi bencana kebakaran. Apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini,” tutur Eko.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi materi dan sesi simulasi. Sesi materi mencakup pemaparan tentang bahaya kebakaran dalam skala rumah tangga dan tindakan awal yang harus dilakukan ketika terjadi bencana kebakaran.
Sementara sesi simulasi melibatkan peserta dalam pemadaman api menggunakan peralatan sederhana yang tersedia di sekitar, seperti handuk, karung, dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Pada kesempatan ini dilakukan juga serah terima bantuan dua unit APAR untuk kantor Desa Dawuan Barat.
Perwakilan BPBD, Dian Mardiansyah menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk menyiapkan masyarakat mengenali risiko bencana."Pelatihan ini sangat baik agar masyarakat mengetahui langkah-langkah awal yang harus dilakukan ketika musibah terjadi. Selain itu, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan edukasi dan pengetahuan tentang api dan kebakaran, serta cara mengatasi dan mengendalikannya ketika terjadi peristiwa kebakaran." ujar Dian.