Pertumbuhan Industri Diprediksi Stagnan di 2019
Pertumbuhan industri retail, lanjut Faisal akan didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga pada tahun 2019 pun diprediksi akan melanjutkan kinerja tahun 2018 yang berada di atas 5 persen.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Muhammad Faisal memprediksi bahwa sektor industri tidak akan banyak mengalami perubahan di tahun 2019 bahkan cenderung stabil. Pertumbuhan industri diprediksi tidak akan lebih dari 11 persen.
"Saya lupa hitung-hitungannya, tapi yang jelas, saya kira tidak akan sampai 11 persen ya. Kalau total tahun 2019," kata dia, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/1).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Pertumbuhan industri retail, lanjut Faisal akan didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga pada tahun 2019 pun diprediksi akan melanjutkan kinerja tahun 2018 yang berada di atas 5 persen.
"Sisi konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat relatif stabil saya pikir, sampai tahun depan. Kalau sepanjang konsumsi itu stabil, semestinya ritel tidak terlalu banyak berubah dari sisi kinerjanya. Mungkin tidak ada kenaikan, at least dia stabil, tidak akan ada juga penurunan yang signifikan," jelas Faisal.
Selain itu, tentu masih akan terjadi pergeseran jenis bisnis dan perubahan di dalam bisnis ritel sendiri akibat perubahan pola konsumsi masyarakat dari konvensional ke online. Namun hal tersebut tidak akan mengganggu kinerja ritel secara keseluruhan.
"Tapi mungkin ada juga pergeseran. Ada sebagian ritel yang kemudian ada yang kurang bisa berkompetisi, karena juga pergeseran pola konsumsi ke online. Paling ada pergeseran seperti itu saja. Tapi secara keseluruhan konsumsi itu stabil, semestinya retail tidak terlalu banyak berubah di tahun depan," tandasnya.
Baca juga:
Masuki Norma Baru, Kontribusi Industri RI di Atas Rata-rata Tingkat Dunia
Pemerintah Diminta Tiru Negara Ini Kembangkan Mobil Listrik di Tanah Air
Indonesia Tempati Urutan Ke-5 Negara Dengan Kontribusi Industri Manufaktur Tertinggi
Kebanjiran Konsumen, Centro Departemen Store Buka Gerai Kedua di Depok
Menperin Pasang Target Lebih Rendah Pertumbuhan Industri Non-Migas di 2019
Produktivitas Pekerja RI Kalah Dibanding Sri Lanka