Perubahan Iklim Jadi Tantangan Generasi Muda Capai Indonesia Emas 2045
Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi dalam adaptasi perubahan iklim.
Generasi tersebut nantinya akan menjadi pionir pada tahun 2045 atai Indonesia emas.
- Menteri ESDM Ajak Semua Pihak Atasi Dampak Perubahan Iklim: Ini Tantangan yang Kompleks
- Cara Kementan Adaptasi Perubahan Iklim Ekstrem
- Upaya Menjaga Lingkungan Indonesia Tetap Berkualitas di Usia Emas pada 2045
- Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan
Perubahan Iklim Jadi Tantangan Generasi Muda Capai Indonesia Emas 2045
Perubahan Iklim Jadi Tantangan Generasi Muda Capai Indonesia Emas 2045
Ekonom senior, Emil Salim menyebut bahwa generasi saat ini yang masih sekolah menengah dan pendidikan tinggi sekaligus menjadi bonus demografi Indonesia.
Generasi tersebut nantinya akan menjadi pionir pada tahun 2045 atai Indonesia emas.
Pemerintah harus dapat memastikan, pada usia emas Indonesia Merdeka pada 2045 lingkungan di Indonesia masih berkualitas untuk dihuni generasi mendatang, meskipun terjadi perubahan iklim.
"Generasi saat ini harus total football untuk bergerak mencegah dan beradaptasi dengan perubahan iklim melalui kolaborasi dengan berbagai bidang keahlian dan sektor kegiatan," ujar Salim dikutip di Jakarta, Sabtu (16/12).
Dia menyampaikan untuk menjaga keberlanjutan Indonesia pada 2045 dan seterusnya. Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi signifikan dalam komitmen Indonesia menjalankan program mitigasi dan adaptasi dengan berkolaborasi bersama pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan civil society lainnya.
"Mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk dapat melakukan mitigasi dan adaptasi di tengah perubahan iklim menjadi tugas besar yang harus diselesaikan," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Emil Salim Institute Amelia Farina Salim mengatakan fenomena perubahan iklim semakin menunjukkan bertambahnya tingkat keparahan dan perluasan kejadian ekstrem sebagai akibat dari pemanasan global.
"Perubahan iklim yang terjadi saat ini merupakan suatu fenomena baru yang belum pernah terjadi sebelumnya," jelasnya.
Selain itu, pada masa mendatang diprediksi bahwa fenomena perubahan iklim seperti gelombang panas, curah hujan yang berlebihan, kekeringan, dan badai akan semakin meningkat frekuensinya dan semakin meluas seiring dengan berjalannya waktu.
"Dunia dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengurangi tingkat keparahan dan risiko perubahan iklim oleh berbagai sektor,” imbuh dia.