Perusahaan konstruksi asal Turki minat investasi di infrastruktur RI
Sejumlah perusahaan konstruksi asal Turki minat berinvestasi di Indonesia dalam pembangunan infrastruktur. Untuk itu, KJRI Indonesia akan memfasilitasi minat investasi tersebut.
Sejumlah perusahaan konstruksi asal Turki minat berinvestasi di Indonesia dalam pembangunan infrastruktur. Untuk itu, KJRI Indonesia akan memfasilitasi minat investasi tersebut.
Dikutip Antara, Selasa (2/5), Konjen KJRI Herry Sudradjat mengatakan melihat minat perusahaan konstruksi Turki yang besar dan di lain pihak diperlukan proses pemahaman terhadap proyek serta lingkungan berbisnis (business environment) di Indonesia, maka KJRI akan terus membantu dan memfasilitasi komunikasi dengan pihak terkait di Tanah Air.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Bagaimana Indonesia mendorong investasi dalam CCS? MOU antara pemerintah Indonesia dan ExxonMobil baru-baru ini mencakup investasi 15 miliar USD dalam industri bebas emisi CO2.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Kapan inflasi penting untuk investor? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
Pihak Turki juga didorong untuk hadir secara langsung baik dengan membuka kantor perwakilan dan berkunjung ke Indonesia. Tercatat, hingga saat ini dua perusahaan infrastruktur Turki telah membuka kantor perwakilannya di Jakarta, yaitu Botek dan Enka Holding.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib mengatakan sejumlah peluang investasi yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional senilai USD 190 miliar dalam berbagai skema termasuk Public Private Partnership (PPP) serta proses dan prosedur dalam berinvestasi sektor infrastruktur di Indonesia.
Sementara, Kepala IIPC London Nurul Ichwan menjelaskan postur perekonomian Indonesia sudah sangat positif dan memberikan informasi peluang investasi di sepuluh proyek wisata di Tanah Air. Dalam sesi konsultasi bisnis, perusahaan AE Arma dan Kalyon menyatakan ingin menjajaki partisipasi pembangunan Bandara Kertajasa, Bandung.
Menurut Konjen RI Istanbul, keikutsertaan perusahaan konstruksi Turki dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia akan berkontribusi positif dalam mendukung program pembangunan infrastruktur nasional setelah mengamati secara langsung kualitas infrastruktur di Turki yang sebagian besar dibangun seperti jalan bebas hambatan, jembatan serta terowongan bawah laut/selat Bosphorus.
Baca juga:
Kompensasi lahan belum dibayar, warga Boyolali ancam tutup Tol Soker
Layani rute internasional, AP II janji Terminal 3 tak ada mati lampu
Rayakan peresmian layanan internasional, banyak diskon di Terminal 3
Jalani perintah Jokowi, PLN siap sekuritisasi PLTU terbesar di ASEAN
2 Hari AC mati, gedung 10 lantai Pemkot Bekasi panas bak ruang sauna
Bank Dunia-bank infrastruktur Asia genjot kerja sama pembiayaan
Soal lahan tak lagi dominan, bikin infrastruktur diklaim lebih cepat