Pesan bos Bukalapak saat maraknya perusahaan berorientasi tenaga kerja lepas di RI
Keberadaan perusahaan yang berbasis inovasi akan lebih dibutuhkan negara agar perekonomiannya lebih bisa bertahan lama untuk ke depan.
CEO Bukalapak, Achmad Zaky menyebut bahwa kehadiran perusahaan yang berorientasi pada skema gig economy atau memanfaatkan keberadaan tenaga kerja lepas seperti GoJek dan Grab sangat bagus untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tapi, dia mengingatkan negara untuk tidak lupa pada satu kata kunci, yakni inovasi.
"Menurut saya itu bagus sih. Bagusnya karena dia menciptakan lapangan pekerjaan di masyarakat. Saya cuma bilang, gig economy penting kalau ingin negara maju. Tapi jangan kesampingkan ekonomi yang high value," jelasnya di forum Youth at Work pada pertemuan tahunan IMF-WBG 2018, Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Di mana toko dan Agen BRILink milik Pak Sudibyo berada? Usia boleh bertambah, namun Sudibyo (60), tetap semangat dalam menjalankan tokonya yang berlokasi di Perumnas Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.
Dia mengatakan, kehadiran perusahaan berbasis ekonomi bagus lantaran menciptakan lapangan pekerjaan yang fleksibel secara waktu dan bisa dipakai untuk meraih pendapatan sampingan. Tapi, Zaky menambahkan, keberadaan perusahaan yang berbasis inovasi akan lebih dibutuhkan negara agar perekonomiannya lebih bisa bertahan lama untuk ke depan.
"Yang gig ini sebenarnya service economy. Kalau pengen Indonesia jadi negara maju, itu ekonomi value added yang innovation based mesti digarap. Jadi jangan hanya melihat gig economy," sambungnya.
Zaky mencontohkan, keberadaan sebuah perusahaan besar yang berbasis inovasi seperti Apple di Amerika Serikat bisa bantu meningkatkan produk domestik bruto (Growth Domestic Product/GDP) Negeri Paman Sam hingga 0,8 persen.
"Kalau kita fokus ke inovasi, itu akan menciptakan value yang lebih banyak. Maksudnya kita ngimpi loh, Indonesia punya kayak Apple gitu, satu aja. Apple itu size-nya segede Indonesia loh. Jadi kalau Indonesia punya itu satu aja, GDP kita bakal double," urainya.
"Intinya harus bisa menciptakan value-value yang lebih besar. Gig economy penting. Tapi kalau ditanya apakah bisa menciptakan growth economy dua kali lipat dalam waktu 10-20 tahun, itu impossible," pungkas Zaky.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos Bukalapak: Regulator anggap e-commerce RI dikuasai asing, itu data dari mana?
Siap-siap, pameran digital terbesar di Indonesia dibuka awal 2019
RPP e-commerce diharap bisa akomodir industri dalam negeri
Perdagangan elektronik dunia USD 3 T, LPEI dorong daya saing UKM berorientasi ekspor
Tebak-Tebakan: Apa brand favorit kaum milenial zaman now?