Pesan Menhub Budi ke Pemudik: Jangan Naik Bus yang Pakai Sopir Tembak
Menhub Budi juga meminta para pemudik yang hendak berwisata agar tidak menggunakan bus pariwisata yang tidak layak.
Menurut Menhub Budi, penggunaan sopir tembak turut andil dalam risiko kecelakaan.
Pesan Menhub Budi ke Pemudik: Jangan Naik Bus yang Pakai Sopir Tembak
Pesan Menhub Budi ke Pemudik: Jangan Naik Bus yang Pakai Sopir Tembak
- Bejat, Sopir Bus Padang-Payakumbuh Setubuhi Penumpang yang Hendak Pulang Kampung
- Berhati Mulia Beri Makan Saat Lebaran ke Penumpang, Sopir Bus Borlindo Dapat Hadiah Mobil Baru dari Perusahaan
- Menhub Minta Sopir Truk 3 Sumbu Tahan Diri Jangan Melintas Saat Arus Balik
- Perusahaan Bus Pariwisata ini Ternyata Milik Jenderal TNI, Sosoknya Pernah Jadi Kasad di Era 3 Presiden RI yang Berbeda
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengimbau para pemudik yang hendak melakukan perjalanan wisata di kampung halaman untuk tidak menggunakan bus yang memanfaatkan sopir tembak.
Menurutnya, penggunaan sopir tembak turut andil dalam risiko kecelakaan.
Menhub Budi juga meminta para pemudik yang hendak berwisata agar tidak menggunakan bus pariwisata yang tidak layak. Dia menyarankan penumpang naik yang sudah lulus tes uji kendaraan.
"Satu hal yang saya pesankan pada yang akan mudik, nanti kalau di kampung mau liburan, pilih bus-bus yang sudah dirancang, sopir-sopir yang sudah mendapat persetujuan dari kapolres setempat, jangan sopir tembak," katanya saat melepas peserta Program Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (5/4).
Menhub Budi menilai bus pariwisata merupakan moda transportasi yang rentan terlibat kecelakaan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh hasil penelitian.
"Karena menurut penelitian, bus pariwisata adalah satu kendaraan yang selalu kebanyakan terlibat kecelakaan," bebernya.
Menhub Budi mengapresiasi pelaksanaan program Mudik Asyik Bersama BUMN 2024. Dia menyebut program mudik gratis ini turut andil dalam meringankan beban ekonomi hingga menekan jumlah pemudik kendaraan sepeda motor yang lebih rentan mengalami kecelakaan.
"Karena secara tidak langsung ini membantu saudara kita yang kurang, dan di sisi lain membantu agar mereka yang tadinya naik sepeda motor mereka berpindah pada angkutan massal bis," tegas Menhub Budi.