PHE Batal IPO, Begini Penjelasan Pertamina
PHE Batal IPO karena dinamika kondisi pasar modal dunia dan Asia Tenggara yang masih fluktuatif.
“(IPO) PHE tidak dilaksanakan pada saat ini karena masih perlu mencari waktu yang tepat," kata Pertamina.
PHE Batal IPO, Begini Penjelasan Pertamina
PHE Batal Melantai di Bursa Saham
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) batal melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan tenggat waktu yang tidak pasti. Pertamina beralasan masih mencari momentum yang tepat untuk PHE melantai di bursa saham.
- Dukung Petani Berbasis EBT, Kilang Pertamina Internasional Resmikan Desa Energi Berdikari Kalijaran
- Kekuatan TNI Nomor 13 Dunia, Anggaran Pertahanan Nomor Dua di ASEAN
- Pemkot Tarakan Raih Predikat Dua Nasional dalam Pengelolaan Rumah Khusus
- Maksimalkan Potensi Perikanan, OKU Timur Jadi Sorotan Mata Dunia
“(IPO) PHE tidak dilaksanakan pada saat ini karena masih perlu mencari waktu yang tepat. Hal ini tentunya sejalan dengan ketetapan yang disampaikan Kementerian BUMN melalui Wakil Menteri BUMN beberapa waktu lalu," ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso di Jakarta, Sabtu (27/7).
Fadjar mengungkap beberapa hal yang menjadi pertimbangan PHE batal melakukan IPO. Di antaranya dinamika kondisi pasar modal dunia dan Asia Tenggara yang masih fluktuatif di sepanjang tahun 2023 akibat tekanan dari pengaruh resesi global.
Dari sisi makro ekonomi global, trend peningkatan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang masih berlanjut. Peningkatan suku bunga ini dinilai menambah beban ekonomi emerging markets untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.
Meski begitu, Pertamina mengklaim kondisi fundamental PHE masih kuat. Ini dibuktikan dengan kinerja positif atas kontribusi pertumbuhan produksi migas sebesar 7 persen berbanding tahun sebelumnya serta laba bersih sebesar USD 4,67 miliar di 2022.
"Hal ini merupakan salah satu bukti keberhasilan transformasi yang dijalankan Pertamina di sektor Hulu Migas," imbuh Fadjar.
Fadjar menambahkan bahwa PHE juga telah mendapatkan score 85,05 atau kategori sangat baik, dalam assesment GCG tahun buku 2022. Selain itu PHE berhasil mendapatkan rating ESG rating sebesar 31.2 atau peringkat 13 dari 143 perusahaan migas di dunia.
“Adapun dampak positif performa PHE kepada pendapatan negara tahun 2022 sebesar USD 8,77 miliar yang terdiri dari pendapatan pajak dan non pajak," tutupnya.