PLTU Mulut Tambang solusi turunkan tarif listrik
Bahan baku PLTU Mulut Tambang dari batu bara berkalori rendah membuat biaya produksi listrik menjadi murah.
Pemerintah berencana menggenjot pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang. Mengacu hal itu, Dewan Penasehat Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Herman Darnel Ibrahim menuturkan dengan dibangunnya PLTU Mulut Tambang mampu menurunkan tarif listrik nasional.
"Kalau listrik kita murah dari PLTU mulut tambang, seluruh nasional bisa ikut menikmati. Biaya pokok listrik turun," ujar Herman dalam diskusi Energi Kita yang diselenggarakan Merdeka.com, RRI, IJTI, Sewatama dan IKN di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).
Tak hanya itu, lanjutnya, pemerintah juga mampu menurunkan subsidi energi dengan meningkatnya pembangunan PLTU Mulut Tambang ini. "Pada level sekarang sebenarnya, kalau pemerintah punya PLTU mulut tambang, pemerintah tidak perlu menaikkan (tarif listrik)," ucapnya.
Penurunan tarif listrik, tambah Herman, dilatarbelakangi turunnya biaya produksi yang ditanggung PT PLN (Persero). "Kalau biaya produksi turun maka secara tidak langsung mampu dinikmati seluruh nasional," tuturnya.
"Kalau PLN biaya pokoknya murah akan lebih baik dalam membangun infrastruktur, pelayanan membaik, jarang padam," tandas mantan Dirut PT PLN tersebut.
Seperti diketahui, melalui penerbitan peraturan baru bernomor 553-12/20/6000.3/2012 tentang PLTU Mulut Tambang pengganti peraturan sebelumnya bernomor 192-12/40/600.1/2006 mewajibkan PLTU tersebut menggunakan batu bara berkalori rendah.
Penggunaan batu bara dengan kalori rendah dinilai lebih ekonomis jika dibandingkan berkalori menengah atau tinggi. Imbasnya, harga pembelian batu bara bisa lebih murah dan tarif lebih rendah.
"Di Indonesia, batu bara jenis tersebut melimpah dan murah. Batu bara kalori rendah tidak laku dijual ke luar negeri sehingga lebih baik dipakai untuk kebutuhan dalam negeri yakni PLTU," ujar pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa.
Baca juga:
Tarik minat investor, pemerintah diminta petakan konsumen listrik
PLTU Mulut Tambang diklaim selamatkan hutan nasional
Pengusaha nilai PLTU Mulut Tambang buka lapangan kerja baru
Megaproyek listrik 35.000 MW Jokowi mustahil terealisasi cepat
Harga batu bara dunia melesu, produsen jadi ngebet jual ke PLN
Jokowi-JK andalkan swasta lancarkan pembangkit listrik 35.000 MW
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Bagaimana cara PLTA Kracak menyalurkan listrik? “Jadi ini listriknya disalurkan ke Bogor, yang saat itu Buitenzorg sedang butuh, terutama untuk penerangan kantor gubernur. Setelah Buitenzorg memiliki penerangan, listrik disalurkan ke Tanjung Priuk untuk operasional Trem dan perkotaan,” kata sang kreator, Jejak Siborik.