Polandia tertarik investasi di NTB
Sejumlah investor asal Polandia mengaku tertarik menanamkan investasinya di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal tersebut karena NTB dinilai memiliki banyak potensi terutama dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di daerah tersebut.
Sejumlah investor asal Polandia mengaku tertarik menanamkan investasinya di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal tersebut karena NTB dinilai memiliki banyak potensi terutama dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di daerah tersebut.
Penasihat Ketua Dewan Sefako, Polandia Anna Wiosna mengatakan pihaknya ingin menjalin kerja sama di sektor pendidikan, infrastruktur, sumber daya energi, mineral dan listrik atau power plant karena NTB dinilai sangat potensial.
-
Dimana lokasi yang tepat dari Polandia untuk belajar? Terletak di Eropa Timur, Polandia dengan mudah menjadi salah satu negara termurah untuk tinggal dan belajar di Eropa.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
Hanya saja, dia menilai diperlukan sejumlah langkah untuk merealisasikan rencana tersebut. Seperti melakukan studi kelaikan, analisis lingkungan dan pemenuhan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan untuk investasi tersebut.
"Butuh waktu kurang lebih setahun untuk mempersiapkan program ini," kata Anna Wiosna saat bertemu Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Mataram, dikutip dari Antara, Minggu (28/10).
Dia menjelaskan, alasan pihaknya memilih NTB sebagai lokasi untuk berinvetasi. Menurutnya, Provinsi NTB, di samping memiliki keindahan alam yang memesona, juga memiliki wilayah ekonomi khusus, yaitu Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, sehingga kedatangannya ke NTB tersebut untuk meninjau dan memastikan daerah-daerah strategis untuk berinvestasi.
"Kami bisa berinvestasi bidang listrik, mineral, energi atau gas. Tergantung kebutuhan di sini," ungkapnya.
Dalam kesempatan serupa, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengaku, menyambut baik rencana para investor Polandia menjajal kerja sama dengan NTB. Dia menjelaskan, setelah pengiriman mahasiswa asal NTB ke Polandia baru-baru ini, akan ada kerja sama di sejumlah bidang dengan NTB.
Untuk itu, Gubernur berharap para investor dapat berkunjung dan meninjau sejumlah kawasan di NTB yang memuaskan untuk kerja sama.
Baca juga:
RI-Norwegia kerja sama tingkatkan sektor perdagangan dan investasi
ESDM pesimis investasi energi baru terbarukan capai target di 2018
Per 25 Oktober 2018, modal asing ke RI capai Rp 22,97 triliun
3 Perusahaan Singapura bukukan kontrak dagang USD 26,5 juta di TEI 2018
Pemerintah ajak swasta danai keikutsertaan Indonesia di World Expo Dubai 2020