Potensi Indonesia Jatuh Resesi Rendah, ini Alasannya
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo memastikan, ekonomi Indonesia masih jauh dari potensi terjadinya resesi di tengah proyeksi krisis ekonomi akibat gelombang inflasi pasca pandemi Covid-19.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo memastikan, ekonomi Indonesia masih jauh dari potensi terjadinya resesi di tengah proyeksi krisis ekonomi akibat gelombang inflasi pasca pandemi Covid-19. Bamsoet menyebut, saat ini, potensi terjadinya resesi di Indonesia tergolong kecil dibandingkan sejumlah negara lainnya. Yakni, hanya berkisar 3 persen.
"Dari hasil survey Bloomberg, Indonesia dinilai sebagai negara dengan resiko resesi yang kecil, hanya 3 persen, sangat jauh jika dibandingkan dengan rata-rata negara Amerika dan Eropa, yang mencapai 40 hingga 55 persen, ataupun negara Asia Pasifik pada rentang antara 20 hingga 25 persen," ujarnya dalam pembukaan sidang tahunan MPR RI di Jakarta, Selasa (16/8).
-
Siapa yang melaporkan Bambang Soesatyo ke MKD? Laporan dibuat mahasiswa Universitas Islam Jakarta bernama M Azhari terkait terkait pernyataan bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan UUD 1945.
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Siapa yang dikabarkan sebagai calon Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Mengapa Soemiran Karsodiwiryo membangun Padepokan Retjo Sewu? Retjo Sewu dibangun Soemiran Karsodiwirjo sebagai tanda ia pernah berjaya pada masanya. Megingat tahun 1990-an, perusahaan rokoknya menguasai pasar Jawa Timur.
-
Apa yang dilaporkan oleh M Azhari kepada MKD terkait dengan Bambang Soesatyo? Laporan tersebut terkait pernyataan Bamsoet bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan daripada UUD 1945 yang telah ada.
Bamsoet mengungkapkan, capaian positif ini berkat kesigapan Pemerintah dalam menyikapi ancaman krisis. Antara lain berkat penyusunan prioritas dan realokasi anggaran secara tepat.
Kemudian, kebijakan burden sharing tidak hanya dengan moneter, tetapi juga dengan dunia usaha dalam upaya mempermudah akses pembiayaan ketidakpastian di masa mendatang. Selain itu, sejumlah intensif yang digelontorkan pemerintah juga efektif untuk membantu ketahanan dunia usaha di tengah pandemi Covid-19.
Waspadai Ancaman Hiper-Inflasi
Namun demikian, dia mengingatkan pemerintahan untuk tidak lalai terhadap potensi hiper-inflasi dalam beberapa waktu ke depan. Mengingat, kenaikan inflasi dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional.
Badan Pusat Statistik mencatat, bahwa per Juli 2022, laju inflasi Indonesia berada di level 4,94 persen. Sementara, pada bulan Agustus diprediksi akan meningkat pada kisaran 5 hingga 6 persen.
"Bahkan pada bulan September 2022, kita diprediksi akan menghadapi ancaman hiper-inflasi, dengan angka inflasi pada kisaran 10 hingga 12 persen," tutupnya.
(mdk/bim)