Presiden Jokowi siapkan banyak opsi tutup defisit BPJS Kesehatan
"Pertama paling tidak sudah kita putuskan semester pertama sudah disuntik Rp 4,9 triliun, sudah. Yang kedua nanti kita akan mencari opsi-opsi, Menkeu juga baru melihat pendanaan yang bisa digunakan untuk BPJS."
Presiden Joko Widodo berjanji akan mencari opsi-opsi untuk melihat potensi pendanaan yang bisa digunakan untuk menutup defisit anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Pertama paling tidak sudah kita putuskan semester pertama sudah disuntik Rp 4,9 triliun, sudah. Yang kedua nanti kita akan mencari opsi-opsi, Menkeu juga baru melihat pendanaan yang bisa digunakan untuk BPJS," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah meresmikan Muktamar Ke-30 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Muktamar Ke-21 Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) di Samarinda Convention Hall, Kota Samarinda, Kamis.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang Jokowi khawatirkan mengenai peralatan kesehatan di daerah? "Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampe di kabupaten/kota, sudah sampe di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialisnya yang tidak ada," sambungnya.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kenapa BPJS Kesehatan meluncurkan Program Pesiar? Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Dia menekankan, hal terpenting saat ini bagi BPJS adalah pelayanan kepada masyarakat. Kepala Negara ingin agar pelayanan kepada masyarakat tidak menurun. "Yang paling penting selalu pesan kepada BPJS jangan sampai pelayanan kepada masyarakat itu turun, itu saja," katanya.
Menurut dia, ada banyak opsi yang bisa diambil untuk mengatasi persoalan yang menimpa BPJS Kesehatan. "Opsinya banyak sekali. artinya satu, misalnya efisiensi di BPJS sendiri yang pertama," katanya.
Hal kedua yang patut dicermati, kata Presiden, yakni terkait urusan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang sebenarnya tidak defisit. "Seingat saya masih sisa Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun. Yang untuk PNS dan TNI/Polri itu juga sisa mungkin Rp 1 triliun lebih sedikit. Yang masih tekor ini yang non-PBI dan PNS/TNI Polri tadi," katanya.
Dia mengatakan, untuk itu persoalan penagihan dari BPJS juga harusnya digencarkan. Presiden menilai masih ada dana-dana iuran yang belum tertagih yang seharusnya digencarkan.
"Di sini ada penagihan yang belum tertagih yang iuran itu. Ya di situ. Sebetulnya tugas pemerintah itu hanya di sini, itu opsi-opsi nanti akan segera kita putuskan," katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden meresmikan Muktamar IDI dan IIDI didampingi sejumlah pejabat. Hadir pada kesempatan itu Gubernur Kaltim Isran Noor, Mensesneg Pratikno, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Menhub Budi Karya Sumadi.
Reporter: Hanz Salim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah dapat usulan naikkan iuran BPJS Kesehatan demi tutupi defisit
Timses Jokowi kritik BPJS Kesehatan: Dulu ada Jamkesda tidak bayar
BPJS Ketenagakerjaan targetkan jumlah peserta 2018 meningkat 12,9 persen
Soal defisit BPJS, Fahri minta Jokowi tak anggap enteng masalah rakyat miskin
5 Pejabat penting ini pernah dimarahi Jokowi
Jokowi: Pembayaran utang RS sampai ke Presiden, mestinya rampung di Menkes