Presiden Jokowi : Tidak Mensyukuri Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Itu Kufur Nikmat
"Ini patut kita syukuri. Bahkan kalau dibandingkan negara G20 kita di ranking 3. Kalau tidak (disyukuri), kita kufur nikmat tidak mensyukuri pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen tadi," kata Jokowi.
Ekonomi global saat ini tengah dipenuhi ketidakpastian. Kondisi ini kemudian berdampak pada negara berkembang seperti INdonesia. Di beberapa negara bahkan sudah terjadi resesi dan krisis.
Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan Indonesia mestinya bersyukur masih mampu mencapai angka pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Mengapa Jokowi mendorong kerja sama ekonomi biru dengan India? "Potensi kerja sama tersebut bisa kita dorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan,"
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2019 sebesar 5,02 persen (year on year/yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 yang sebesar 5,05 persen yoy.
Angka ini juga lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2018 sebesar 5,17 persen yoy. Namun secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia dari kuartal I-2019 sampai dengan kuartal III-2019 mencapai 5 04 persen.
"Ini patut kita syukuri. Bahkan kalau dibandingkan negara G20 kita di ranking 3. Kalau tidak (disyukuri), kita kufur nikmat tidak mensyukuri pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen tadi," kata Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 dengan tema 'Sinergi, Transformasi, Inovasi: Menuju Indonesia Maju' di Lotte Avenue, Jakarta, Kamis (28/11).
Dia menjelaskan, Indonesia hanya tidak lebih baik dari China dan India saja. "Kita ini hanya di bawah China dan India. G20, China, India, Indonesia, kemudian keempat Amerika Serikat (AS), kita di atas Amerika," ungkapnya.
"Kalau kita enggak bersyukur, kufur nikmat," tegas Jokowi.
Kondisi Eksternal yang Berat
Namun demikian Jokowi mengingatkan agar tidak menutup mata dari perkembangan kondisi saat ini. Di mana tekanan eksternal sangat berat.
Seperti diketahui kondisi ekonomi global saat ini dipengaruhi oleh trade war atau perang dagang yang tidak berkesudahan antara AS dan China, Brexit dan isu-isu geopolitikal lainnya.
"Tetapi ya kita harus bicara apa adanya, tekanan eksternal tidak mudah, tapi saya bersyukur komunikasi antara pemerintah, menkeu, BI, dengan OJK Pak Wimboh sangat sangat baik sekali. Ini penting karena kalau komunikasi tidak ngeklik atau sendiri-sendiri, bisa akan ke mana-mana situasi seperti sekarang ini," tutupnya.
(mdk/idr)