Produknya tetap laku, Indofood sebut tidak ada penurunan daya beli
Produknya tetap laku, Indofood sebut tidak ada penurunan daya beli. Franky mengakui transaksi jual beli memang sedikit menurun pada awal semester I 2017. Hal tersebut dikarenakan, banyaknya masa libur di Juni yang kemudian diikuti oleh libur masa Lebaran dan anak sekolah.
Beberapa waktu terakhir, Indonesia disebut tengah diterpa fenomena penurunan daya beli masyarakat. Namun pemerintah membantah hal tersebut, karena data-data ekonomi makro menunjukkan tidak ada tanda-tanda penurunan daya beli masyarakat.
Menurut Direktur Utama PT Indofood, Franky Welirang, dia tidak melihat penurunan daya beli hingga mempengaruhi kinerja perusahaannya. Hal tersebut dilihat dari penjualan tepung terigu yang merupakan salah satunya bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Dari sudut pandang terigu karena bahan pokok. Gambarannya seolah daya beli turun, realita kami tak lihat hal itu. Karena kalau kita katakan semester satu Bogasari itu mungkin dominan 51 persen," ujar Franky saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/8).
Franky mengatakan, memang ada penutupan beberapa toko yang menjual roti dengan harga Rp 500-Rp 1.000. Namun penutupan toko tersebut bukan karena penurunan daya beli tetapi beralih kepada penjualan mie yang permintaannya memang meningkat.
"Ada usaha usaha kecil yang tutup, roti yang kelas Rp 500-Rp 1000. Waktu ditanya ternyata konsumen lebih pilih mie. Jadi pengusaha kecil berbasis penjualan mie, mienya tumbuh," jelasnya.
"Lalu kita lihat pengusaha roti yang jual roti menengah yang harganya Rp 1.500-Rp 2.500 mereka tumbuh. Waktu kita tanya konsumen mereka siapa? Konsumen nya milenial. Jadi ada perubahan dan peralihan preferensi konsumen. Itu terjadi di pasar dan kita bisa lihat dari UKM kami," tambahnya.
Franky mengakui transaksi jual beli memang sedikit menurun pada awal semester I 2017. Hal tersebut dikarenakan, banyaknya masa libur di Juni yang kemudian diikuti oleh libur masa Lebaran dan libur anak sekolah.
"Hari transaksi berkurang di semester pertama. Juni cuma 15 hari kerja. Terus Juni tahun ini sama Juni tahun lalu pasti berbeda kan revenue pasti turun, seolah-olah turun, tidak juga, karena yang harus dilihat harian," pungkasnya.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca juga:
Wapres JK: Subsidi BBM yang besar merusak pembangunan ekonomi RI
Bos BI sebut peredaran uang jual beli online capai Rp 75 T per tahun
Pakai aspal sampah plastik, kualitas jalan lebih baik dan murah
Menko Darmin akui pertumbuhan ekonomi tak kurangi ketimpangan
Sebelum mobil listrik, pemerintah diminta kembangkan tipe hybrid
Bos BI beberkan tiga tantangan pemanfaatan big data
Ini yang telah dilakukan pemerintah Jokowi-JK atasi ketimpangan