Produksi Melimpah, Indonesia Berpeluang Ekspor Beras
Dia menyebut setidaknya sejak tahun 2017 Indonesia telah melakukan ekspor sebesar 2.100 ton ke lima negara tujuan, yakni Belanda, Amerika Serikat, Malaysia, Belgia dan Bangladesh. Bahkan ekspor beras Indonesia sempat mencapai total 1.400 ton pada tahun 2018 ke 14 negara, termasuk ke Jepang, Vietnam dan China.
Kementerian Pertanian menyebutkan produksi beras dalam negeri yang dalam masa panen raya berpotensi untuk diekspor ke luar negeri. Mengingat permintaan dari mancanegara yang cukup tinggi.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri mengatakan, beras lokal Indonesia khususnya beras organik diminati pangsa pasar negara lain pada setiap tahunnya dengan jaminan harga yang cukup baik di pasar internasional.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Kenapa Kementan giat dalam mengekspor produk pertanian? Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
-
Bagaimana cara Kementan untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia? "Kita akan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di indonesia. Dulu kita pernah lakukan selamatkan rawa di 8 provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan Insyaallah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang," katanya.
"Berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian yang dihimpun di pelabuhan ekspor kita, permintaan beras kita di luar negeri cukup besar," kata Kuntoro dikutip dari Antara, Minggu (28/3).
Dia menyebut setidaknya sejak tahun 2017 Indonesia telah melakukan ekspor sebesar 2.100 ton ke lima negara tujuan, yakni Belanda, Amerika Serikat, Malaysia, Belgia dan Bangladesh. Bahkan ekspor beras Indonesia sempat mencapai total 1.400 ton pada tahun 2018 ke 14 negara, termasuk ke Jepang, Vietnam dan China.
Kuntoro menyebut, permintaan untuk beras dalam kategori premium atau kebutuhan khusus seperti beras organik ini masih terbuka lebar, mengingat selera pasar dari kebutuhan beras organik dan Horeka di luar negeri akan beras lokal Asia cukup bagus. Berdasarkan data Kementerian Pertanian volume ekspor beras pada tahun 2020 mencapai 230,2 ton, dan pada 2019 sebesar 341,1 ton.
"Volumenya memang agak menurun apalagi 2020 ada hambatan pandemi Covid-19, namun jumlah negara tujuan ekspor bertambah hingga 20 negara di dunia. Ini peluang yang harus ditangkap,” tegas Kuntoro.
Peluang Terbuka Lebar
Kementan meyakini peluang untuk ekspor beras akan terbuka kian lebar bila negara-negara di dunia mulai membuka akses pelabuhannya seperti sebelum pandemi Covi-19. Sementara untuk potensi produksi beras lokal, menurut Kuntoro, Indonesia masih memiliki potensi besar lantaran Indonesia masih punya cukup lahan wilayah pertanian dan memiliki kemampuan untuk produksi beras, hanya tinggal pengelolaan yang dilakukan secara baik.
"Kami yakin peluang ekspor beras ke pasar internasional ini akan terus terbuka dan kita mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional. Mentan Syahrul sudah memberi arahan khusus terkait peningkatan nilai tambah dan ekspor produk pertanian kita. Tinggal kita maksimalnya potensinya," kata Kuntoro.
(mdk/idr)