Produsen beras ini kembangkan sistem irigasi mikro unik di Palembang
Melalui sistem ini, petani di Sumsel bisa panen dua kali setahun.
Perusahaan produsen beras, Grup Topi Koki di melakukan terobosan dengan membuat inovasi sistem (tata air) irigasi mikro unik di Palembang. Selama ini, petani di Sumatera Selatan tidak bisa tanam dua kali setahun karena kondisi iklim, seperti belum musim hujan, air Sungai Musi belum surut atau kondisi kering karena kemarau.
Melalui sistem irigasi mikro unik, masalah tersebut bisa teratasi. Bahkan, terobosan dengan sistem kanalisasi dan pompanisasi yang telah dilakukan percontohan di persawahan Sumsel ini mulai membuahkan hasil. Akhir pekan lalu, dilakukan perkenalan percontohan penanaman padi perdana menggunakan Tata Air Mikro Kanalisasi dan Pompanisasi yang dihadiri Perpadi, bahkan perwakilan Bulog Sumsel di areal persawahan yang menjadi area percontohan di kecamatan pemulutan Sumsel.
-
Bagaimana cara Kementan untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia? "Kita akan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di indonesia. Dulu kita pernah lakukan selamatkan rawa di 8 provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan Insyaallah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang," katanya.
-
Bagaimana Indonesia ingin meningkatkan indeks tanam dan produksi beras nasional? Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan cepat dan konkrit dalam jangka pendek untuk meningkatkan index tanam dan produksi beras nasional melalui sejumla program. Program yang dijalankan antara lain Perluasan areal tanam melalui program, Optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi sekali dalam setahun, sistem tanam terpadu pada lahan sawah dataran rendah (padi gogo) di areal perkebunann dan Peningkatan Indeks Tanam melalui optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi 2-3 kali dalam setahun.
-
Apa yang terjadi dengan konsumsi beras di Indonesia selama 20 tahun terakhir? Berdasarkan analisa Tauhid, tren peralihan konsumsi beras sudah terjadi sekitar 20 tahun terakhir.
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Dimanakah Indonesia mendapatkan banyak beras? Dengan tanah yang luas dan subur, membuat masyarakat Indonesia bisa dengan mudah menanam tanaman apa aja, termasuk pula padi.
"Kami senang bahwa terobosan sistem tata air mikro kanalisasi dan pompanisasi memberi hasil yang sangat positif di mana kami bisa mengairi wilayah sawah dimusim kering, kemarau atau menyedot kelebihan air di musim hujan dengan biaya yang efisien," ujar salah satu direktur Topi Koki Grup, Sukarta Buyung dalam keterangannya di Jakarta, senin (15/2)
Sukarta menjelaskan, sistem ini menggunakan pompa yang bisa dirakit sendiri dengan biaya yang terjangkau dan pihaknya siap menyebarkan dan mengajarkan inovasi ini ke rekan rekan petani padi yang lain, dengan tujuan agar bisa membuat panen dari sekali setahun, menjadi minimal dua kali setahun.
Dengan potensi luas lahan pasang surut dan rawa lebak di wilayah Sumsel yang begitu luas, maka jika memanfaatkan sistem irigasi baru ini diperkirakan akan mampu menghasilkan panen minimal dua kali dalam setahun, meningkatkan produksi beras Sumsel secara signifikan.
"Hal ini tentunya akan semakin menambah produksi beras di wilayah Sumsel dan mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan, khususnya untuk menuju Swasembada Beras," katanya.
General Manager Topi Koki, Zainuri menambahkan, awal berdiri Grup Topi Koki dalam berdagang beras dimulai tahun 1960 yang dipelopori (alm.) Bapak Buyung, di mana dari rentan waktu tersebut berbagai kendala telah dihadapi dan terus dilakukan berbagai solusi untuk menghadapi berbagai permasalahan tersebut demi meningkatkan produksi beras Grup Topi Koki.
"Salah satu upaya kami antara lain melakukan studi banding ke Vietnam dan menemukan persawahan yang sangat baik di sana. Kemudian kami mencoba menerapkan apa yang kami lihat di Vietnam untuk dibawa dan diterapkan di Sumsel, yaitu Sistem Kanalisasi dan Pompanisasi untuk lahan Rawa Lebak dan Pasang Surut."
Baca juga:
Musim hujan, BPS sebut jadwal panen raya jadi Maret dan April
Gabung banyak perdagangan bebas, pemerintah fokus lindungi petani
Spanyol makin kepincut komoditas biji pala Sulawesi Utara
Terendam banjir 3 hari, puluhan hektar padi di Sukoharjo gagal panen
Di Purwakarta, warga mampu harus sisihkan beras 1/4 gelas per hari
Curhat tak punya beras ke bupati lewat SMS, Uris diberi 50 kg beras