Bahaya Mikroplastik bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Pengaruhi Sistem Pernapasan
Tak hanya mencemari lingkungan, bahaya mikroplastik bagi kesehatan tubuh juga sangat signifikan dan perlu diwaspadai.
Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu isu yang sangat relevan dan perlu diwaspadai adalah paparan mikroplastik.
Mikroplastik yang merupakan potongan plastik yang sangat kecil dengan ukuran kurang dari 5 millimeter, telah menjadi bahan yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Mikroplastik memang tidak bisa disepelekan. Benda ini bukan sekedar sampah plastik yang kecil, tapi juga sumber potensi berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kesehatan manusia.
-
Apa dampak mikroplastik pada kesehatan? Paparan dari mikroplastik di kehidupan sehari-hari kita bisa menimbulkan sejumlah dampak kesehatan yang tak main-main. Dari Masalah Jantung Hingga di Testikel, Ketahui Bahaya Paparan Mikroplastik Terhadap Tubuh Kita
-
Kenapa mikroplastik berbahaya bagi kesehatan? Menurut laporan dari Phys pada Kamis (21/11), terdapat sekitar 16.000 bahan kimia plastik, di mana setidaknya 4.200 di antaranya dianggap 'sangat berbahaya' bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Ketika bahan kimia ini terurai di lingkungan, mereka berpotensi berubah menjadi mikroplastik, dan selanjutnya menjadi nanoplastik.
-
Apa saja dampak mikroplastik? Dampak yang ditimbulkan dari hal ini cukup serius. Kita dapat mengalami gangguan pada sistem pencernaan, iritasi pada usus, dan bahkan ada kemungkinan terjadinya gangguan hormonal dalam tubuh kita.
-
Mengapa mikroplastik di atmosfer berbahaya? 'Mikroplastik di troposfer bebas diangkut dan berkontribusi pada polusi global. Jika masalah 'polusi udara plastik' tidak ditangani secara proaktif, perubahan iklim dan risiko ekologis dapat menjadi kenyataan, menyebabkan kerusakan lingkungan yang tidak dapat dibalikkan dan serius di masa depan.'
-
Kenapa mikroplastik berbahaya? Zat kimia yang terdapat dalam mikroplastik, seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates, bisa mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan masalah reproduksi serta obesitas. Dalam jangka panjang, mikroplastik juga dapat memicu peradangan pada jaringan dan organ, bahkan meningkatkan risiko terjadinya kanker.
-
Kenapa mikroplastik bisa tingkatkan risiko serangan jantung? Meskipun demikian, tim yang dipimpin oleh peneliti dari Italia menemukan bahwa keberadaan mikroplastik dalam lapisan plak dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam tentang bahaya mikroplastik bagi kesehatan tubuh, serta bagaimana paparan mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
Memicu Kanker
1. Memicu Kanker
Mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh dapat menjadi endapan benda asing yang tidak dapat dicerna atau diserap oleh tubuh. Kondisi ini dapat menimbulkan iritasi dan apabila terlalu lama, akan terjadi peradangan yang dapat memicu timbulnya tumor dan kanker. Endapan mikroplastik dalam tubuh merupakan benda asing yang tidak dapat dieliminasi oleh sistem pencernaan, sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan meningkatkan risiko kanker.
2. Mengganggu Sistem Endokrin
Zat aditif atau tambahan dalam plastik dicurigai bisa mengganggu sistem endokrin atau hormonal dalam tubuh manusia. Bahan atau senyawa kimia beracun yang terkandung dalam plastik dapat dilepaskan dan terakumulasi dalam tubuh, menyebabkan gangguan pada sistem hormonal. Hal ini dapat berdampak pada keseimbangan hormonal, yang dapat memengaruhi berbagai proses fisiologis tubuh, termasuk reproduksi dan metabolisme.
3. Mengganggu Kekebalan Tubuh
Mikroplastik dapat menyebabkan gangguan pada sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Benda asing yang masuk ke dalam tubuh dapat dianggap sebagai antigen, yang kemudian direspons oleh sistem imun. Respons ini dapat berupa peradangan yang berkepanjangan, sehingga mengganggu fungsi kekebalan tubuh.
Mengganggu Pernapasan
4. Mengganggu Sistem Pernapasan
Seseorang yang sering menghirup atau menelan mikroplastik rentan mengalami gangguan paru-paru. Mikroplastik yang masuk ke dalam paru-paru dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi, yang dapat berdampak pada fungsi pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti bronkitis, asma, atau bahkan fibrosis paru-paru.
5. Pembengkakan Usus
Mikroplastik yang masuk ke dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan iritasi pada dinding usus, yang dapat berdampak pada fungsi pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan, seperti diare, sembelit, atau bahkan obstruksi usus.
6. Penyakit Jantung dan Kardiovaskular
Paparan mikroplastik secara kronis dapat berdampak pada kesehatan jantung. Mikroplastik yang masuk ke dalam sistem sirkulasi darah dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan jantung dan pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
7. Masalah Kesuburan
Mikroplastik juga dapat berdampak pada sistem reproduksi. Paparan mikroplastik dapat menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal dan hati, serta dapat meningkatkan risiko gangguan reproduksi. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan reproduksi dan kesehatan reproduksi.
Pengaruhi Ginjal
8. Gangguan Fungsi Ginjal
Mikroplastik yang masuk ke dalam sistem sirkulasi darah dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan ginjal, yang dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan ginjal untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah, sehingga dapat menyebabkan gangguan elektrolit dan akumulasi toksin dalam tubuh.
9. Gangguan Metabolisme
Paparan mikroplastik secara kronis dapat berdampak pada metabolisme tubuh. Mikroplastik yang masuk ke dalam sistem sirkulasi darah dapat menyebabkan gangguan pada proses metabolisme, yang dapat berdampak pada keseimbangan gula darah, asam laktat, dan lain-lain.
10. Gangguan dalam Berpikir atau Mudah Lupa
Mikroplastik yang masuk ke dalam sistem sirkulasi darah dapat berdampak pada sistem saraf. Paparan mikroplastik secara kronis dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak, yang dapat berdampak pada kemampuan berpikir, memori, dan konsentrasi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan dalam berpikir atau mudah lupa.
Bagaimana Mikroplastik Bisa Masuk ke Tubuh Manusia?
Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa jalur, yaitu:
Konsumsi Makanan dan Minuman
- Makanan Tercemar: Mikroplastik dapat terdapat dalam makanan yang terkontaminasi, seperti ikan laut yang telah menelan mikroplastik dari laut. Kondisi ini membuat makanan tersebut menjadi sumber paparan mikroplastik bagi manusia.
- Air Minum: Air minum yang terkontaminasi juga dapat menjadi sumber paparan mikroplastik. Hal ini dapat terjadi karena mikroplastik dapat terdapat dalam air keran atau air minum kemasan.
Pernapasan
Mikroplastik yang terhirup melalui polusi udara dapat masuk ke dalam saluran pernapasan. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti asma dan kanker paru.
Kontak Kulit
Penggunaan deterjen, sabun, kosmetik, dan pakaian yang mengandung mikroplastik dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama pada orang yang memiliki alergi. Partikel mikroplastik ini dapat mengandung bahan kimia yang menyebabkan reaksi peradangan pada kulit.
Makanan dan Minuman yang Tidak Dibersihkan
Mikroplastik juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui menelan makanan dan minuman yang tidak dibersihkan dari kontaminasi mikroplastik. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada dinding usus dan gangguan pencernaan.
Penggunaan Produk yang Mengandung Mikroplastik
Mikroplastik primer yang berasal dari penggunaan produk komersial seperti kosmetik, pakaian, dan jaring ikan juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui kontak langsung dengan produk-produk tersebut.
Solusi Mengurangi Dampak Mikroplastik
Meskipun bahaya mikroplastik bagi kesehatan tubuh sangat signifikan, masih ada beberapa cara untuk mengurangi paparan mikroplastik:
- Hindari Memanaskan Makanan dalam Wadah Plastik: Plastik dapat terurai dan larut ke dalam makanan saat dipanaskan, sehingga hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik.
- Utamakan Menggunakan Wadah Makanan yang Non Plastik: Gunakan wadah makanan yang non plastik saat menaruh makanan atau minuman untuk mengurangi paparan mikroplastik.
- Hindari Minum Minuman yang Menggunakan Botol Plastik atau Kemasan Plastik: Minum minuman yang menggunakan botol plastik atau kemasan plastik dapat menyebabkan paparan mikroplastik, sehingga hindari minuman seperti itu.
- Mengurangi Penggunaan Plastik dalam Keseharian: Tumbuhkan kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik dalam keseharian, seperti menggunakan alat rumah tangga non plastik, membawa tas belanja saat berbelanja, dan selalu membuang sampah pada tempatnya.