Program Sergab 46 BNI serap 700 ton gabah petani Jatim
Pelaksanaan Program Sergab terkini dilaksanakan Banyuwangi yang secara simbolis diresmikan di Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Hadir pada acara ini Menteri BUMN RI Rini M Soemarno dan jajaran direksi BUMN lainnya.
Program Serap Gabah (Sergab) 46 yang digelar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bersama PT Pertani (Persero) di Provinsi Jawa Timur telah mampu menyerap sekitar 700 ton gabah petani dalam waktu kurang dari sebulan terakhir ini. Program yang dilaksanakan untuk menstabilkan harga jual gabah ditingkat petani ini telah digelar di tujuh kabupaten di Jawa Timur, yaitu di Mojokerto, Madiun, Pasuruan, Jember, Nganjuk, Mojokerto dan Banyuwangi.
Pelaksanaan Program Sergab terkini dilaksanakan Banyuwangi yang secara simbolis diresmikan di Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Hadir pada acara ini Menteri BUMN RI Rini M Soemarno dan jajaran direksi BUMN lainnya.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Siapa yang menjabat sebagai Direktur Utama BNI? Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
"Lewat program ini, BUMN turun langsung menyerap gabah petani. Ini sebagai upaya agar petani mendapatkan harga gabah yang baik. Dengan begitu, petani bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dan bisa menikmati hasil. Sehingga pada akhirnya bisa memberi kesejahteraan bagi petani dan keluarganya," kata Rini Soemarno.
Program Serap Gabah BUMN ini merupakan kegiatan pembelian gabah langsung dari petani dengan tujuan untuk menjaga stabilitas tingkat harga gabah di tingkat petani. Pada Program Sergab 46 ini, BNI mengutamakan pembelian gabah pada harga pasar untuk para petani yang telah menjadi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI dan pemegang Kartu Tani BNI. Dengan demikian, Program Sergab ini juga akan mengamankan pengembalian kredit petani debitur KUR BNI. Pada Program Sergab 46 ini, BNI menjadi penyedia data petani yang layak untuk menjadi prioritas pembelian gabahnya.
Sejak Sergab 46 digelar mulai 20 Maret 2018, BNI dan BUMN pendukung lainnya telah menyerap gabah di Madiun sebanyak 210 ton dari lahan sawah seluas 30 hektar, kemudian di Mojokerto sebanyak 176 ton gabah dari 19,8 hektar sawah, dilanjutkan di Pasuruan dengan pembelian sebanyak 175 ton gabah dari 25 hektar sawah yang panen.
Sergab 46 juga menyerap sebanyak 105 ton gabah di Jombang dari 15 hektra sawah, kemudian 24 ton gabah di Kediri dari 4 hektar sawah, serta 9 ton gabah di Banyuwangi dari sawah seluas 1,3 hektar (belum termasuk lahan yang mulai panen hari ini).
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI, Catur Budi Harto mengatakan, potensi lahan yang akan panen di Banyuwangi sendiri mencapai 500 hektar, di mana 4 hektar di antaranya akan dipanen serentak bersamaan dengan kunjungan Menteri BUMN RI pada hari ini di Desa Pondok Nongko.
Lahan sawah di Desa Pondok Nongko ini dikelola bersama oleh sekitar 50 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Kedawung. Para petani di kawasan ini telah menerima KUR BNI, yang rata-rata sebesar Rp 9 juta per hektar sawah. Setelah hasil panen petani diserap oleh BUMN pangan dalam hal ini Pertani, selanjutnya Petani mendapatkan kembali fasilitas KUR untuk musim tanam berikutnya dan proses ini akan berkelanjutan terus.
"Area panen di Desa Pondok Nongko ini merupakan contoh lahan pertanian yang baik, antara lain ditunjukkan dengan adanya irigasi teknis yang memadai sehingga mereka dapat panen 3x dalam setahun. Kelompok Tani nya pun tergolong adaptif terhadap teknologi baru. Selain itu, tanaman padinya menggunakan varitas IR64 yang secara spesifikasi tahan terhadap hama wereng coklat," ungkap Catur.
Saat ini, jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan BNI kepada petani di Jawa Timur mencapai 870.628 kartu. Kartu Tani ini berperan sebagai sarana pemantau yang dapat menunjukkan lokasi panen dalam rangka penyerapan gabah. Kartu Tani juga menjadi alat pemberian KUR untuk musim tanam berikutnya.
Penyerapan gabah di tingkat petani oleh BUMN ini menggunakan harga pasar. Sistem pembayaran dilakukan dengan mengkreditkan secara langsung ke rekening petani sesuai dengan kualitas gabah. BUMN Pangan akan melakukan pemrosesan gabah menjadi beras yang selanjutnya dijual ke pasar. Hal ini akan mempersingkat mata rantai yang selama ini berjalan sejak dulu yang melibatkan tengkulak dan penebas, dampaknya petani akan menerima pendapatan hasil panen lebih besar dan akan sejahtera.
BNI bekerja sama dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khusus di Jawa Timur, yaitu PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero). Kerja sama juga dilaksanakan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), misalnya untuk Program Sergab 46 di Garut, Jawa Barat.
Penyaluran beras tersebut memanfaatkan penyebaran agen-agen bank Himbara sebagai titik-titik penjualan beras kepada masyarakat. Peran perbankan di dalam proses penyaluran beras ini adalah sebagai penyedia data agen bank. Perbankan telah melakukan pemetaan titik-titik agen bank yang bergerak pada usaha perdagangan sembako untuk dimanfaatkan sebagai titik penyaluran.
Pada rangkaian Kunjungan Kerjanya kali ini, Menteri BUMN juga menghadiri acara Temu Wicara dengan Petani Kopi Binaan PTPN 12 dan Debitur KUR BNI. Pada saat itu, Menteri BUMN disuguhi produk kopi unggulan dan sekaligus mencicipinya.
BNI memberikan perhatian serius kepada keberhasilan pertanian para petani kopi di Banyuwangi. BNI bersinergi dengan PTPN 12 untuk memberikan dukungan maksimal kepada para petani kopi ini. Dukungan BUMN kepada petani kopi diperlukan karena produktifitas tanaman semakin lama cenderung menurun, selain itu petani kopi didominasi oleh karyawan dan letaknya berbatasan dengan kebun PTPN 12. Terjadinya idle capacity karena kuantum bahan baku kopi masih dibawah kapasitas pabrik. Dukungan juga diperlukan karena harga pokok pengolahan tinggi.
"BUMN Hadir dengan pemberian program kemitraan dan pemberian bimbingan teknis kepada petani kopi rakyat. Tujuannya adalah mensejahterakan petani dengan cara membeli hasil kopi rakyat di sekitar lingkungan kebun PTPN-12," ujar Catur.
KUR BNI telah menyentuh 384 petani kopi di Banyuwangi dan sekitarnya. Nilai KUR yang disalurkan ke petani kopi mencapai Rp 3 miliar lebih.
Baca juga:
OJK sebut Bank Wakaf Mikro berbeda dengan badan wakaf
Perlu modal, Bank Wakaf Mikro siap beri pinjaman Rp 3 juta dan pendampingan
OJK optimistis Bank Wakaf Mikro mampu tekan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi RI
Tingkatkan literasi keuangan kaum milenial, PermataBank gandeng Line Today
2018, OJK targetkan 70 Bank Wakaf Mikro beroperasi di Indonesia