Proyek Terminal LPG Tuban Masuk Fase Kedua, Layani 40 Persen Kebutuhan Nasional
Terminal ini siap mendukung distribusi LPG melalui transportasi darat maupun laut dengan lebih efisien.
PT Pertamina Energy Terminal (PET) membocorkan perkembangan terbaru pembangunan LPG Terminal Refrigerated (Ref) Jatim di Tuban, Jawa Timur. Proyek ini dirancang untuk menyimpan LPG, menggantikan mekanisme ship-to-ship transfer atau pemindahan kargo dari kapal ke kapal.
Terminal ini diproyeksikan akan melayani hingga 40 persen kebutuhan LPG nasional guna menjamin ketersediaan energi dengan harga terjangkau. Terminal ini siap mendukung distribusi LPG melalui transportasi darat maupun laut dengan lebih efisien.
- PSN Terminal LPG Bima Rampung, Perkuat Distribusi di Indonesia Timur
- Proyek Infrastruktur Digarap PGN Group Ternyata Tak Hanya Gas, Ada Proyek Pipa Air Minum
- Jadi Tulang Punggung LPG Nasional, Ini Keunggulan LPG Terminal Tanjung Sekong
- PGN dan Likuid Nusantara Gas Kolaborasi Gali Potensi Gas di Jawa Timur
Direktur Utama PT Pertamina Energy Terminal, Bayu Prostiyono mengatakan, fasilitas terminal ini telah berhasil membangun dua unit tangki refrigerated berkapasitas 44.000 MT pada fase pertama. Masing-masing untuk propane dan butane, serta dua unit tangki spherical berkapasitas 2.500 MT untuk LPG mixed.
"Saat ini, pembangunan telah memasuki fase kedua, yang meliputi pembangunan jetty, izin operasi, serta pengembangan fasilitas operasional di darat. Proyek ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam menjaga ketahanan energi nasional, sekaligus memastikan efisiensi operasional dan keamanan distribusi LPG di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/9).
Dengan mekanisme baru, LPG Terminal Ref Jatim diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko operasi. Sebagai upaya peningkatan keandalan operasional, LPG Terminal Ref Jatim ini akan memperkuat throughput LPG Pertamina Energy Terminal.
Peningkatan Aspek Keselamatan
Selain itu, proyek ini juga memberikan fokus besar pada peningkatan aspek keselamatan, memastikan bahwa distribusi LPG dilakukan dengan standar keamanan yang tinggi dan andal.
"Dengan lokasinya yang strategis, LPG Terminal Ref Jatim akan berperan sebagai hub terminal utama untuk distribusi LPG ke wilayah timur Indonesia," sambung Bayu.
Selain mendukung ketahanan energi, ia melanjutkan, pembangunan LPG Terminal Ref Jatim juga tercatat menyerap tenaga kerja sebanyak 1.142 orang selama proyek berlangsung, serta penyerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) proyek ini sebesar 33,23 persen.
"Kehadiran infrastruktur strategis ini, ditambah dengan penyerapan tenaga kerja dan optimalisasi TKDN dalam pembangunannya membantu menggerakkan perekonomian nasional," pungkas dia.