Pulkamfest 2017, cara warga Banyumas promosikan produk kreatif desa
Mengambil tajuk Pulang Kampung Festival (Pulkamfest) 2017, sejumlah pegiat komunitas kreatif di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas ingin mengubah pandangan klise desa yang diasumsikan terbelakang, terpencil dan jumud. Sebab, rakyat di desa seringkali merasa rendah diri dengan komunitas kreatif dari kota.
Mengambil tajuk Pulang Kampung Festival (Pulkamfest) 2017, sejumlah pegiat komunitas kreatif di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas ingin mengubah pandangan klise desa yang diasumsikan terbelakang, terpencil dan jumud.
Bertempat di lokasi wisata Watu Meja, Bukit Badar desa Tumiyang pada Minggu (27/8), berbagai produk-produk kreatif dari warga desa diperkenalkan agar mendapat apresiasi lebih luas.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Bagaimana menurut Anang, Ganjar memimpin industri kreatif? “Dibutuhkan orang yang kuat untuk bisa meng-lead itu semua dengan baik. Dan itu disampaikan dengan lugas banget, disampaikan dengan tepat banget. Memang beliau sangat menguasai creative industy harus ke mana untuk ke depannya,” Anang Hermasyah
-
Bagaimana Desa Kemudo mengelola limbah industri menjadi produk meubel? Karena limbah palet berasal dari kayu jati yang kokoh, maka pihak BUMDes mencoba mengolahnya menjadi produk meubel seperti wallpaper dinding, kursi, meja, plakat medali, tempat telepon genggam dan lain sebagainya. Produk meubel ini dikerjakan oleh pihak ketiga, dengan pengelolaan yang dilakukan penuh oleh Desa Kemudo.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Produk apa yang dihasilkan Desa Kemudo dari pengolahan limbah industri? “Kami mencoba melihat potensi yang ada di Desa Kemudo, yakni dengan adanya limbah kering dari industri,” kata Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto, kepada Merdeka.com baru-baru ini.
Produk-produk tersebut meliputi cukil kayu, lukisan, home decor, rancangan interior sampai fotografi. Berbagai pendekatan dilakukan untuk memperkenalkan karya-karya tersebut melalui creatif market, art exhibition, community space sampai performing art.
Direktur Seni Pulkamfest 2017, Budi Haryanto mengatakan festival ini ditujukan sebagai ajang silaturahmi yang produktif dan bersinergi antar komunitas-komunitas desa yang berbasis di desa.
"Selayaknya di kota. Di desa juga banyak komunitas-komunitas kreatif. Lewat Pulkamfest ini, kita ingin membuka akses jejaring lebih luas," kata Budi.
Mengambil satu tema bersama Desa Juga Bisa, festival ditujukan untuk mengkampanyekan bahwa kehidupan desa juga dinamis. Desa adalah medan kreatif banyak warga yang tak hanya terkait dengan pertanian.
Pulkamfest memang berawal dari keresahan. Dia menjelaskan, rakyat di desa seringkali merasa rendah diri jika berhadapan dengan komunitas-komunitas kreatif dari kota. Hal tersebut tumbuh karena adanya stigma bahwa desa terbelakang, terpencil dan jumud.
"Festival ini ingin mendobrak inferioritas itu. Desa juga bisa, dan kita menyiasati memperkenalkan karya ke khalayak luas lewat festival ini," imbuhnya.
Baca juga:
LPDB Kemenkop siap dukung pelaku usaha kreatif di Jatim
Jakarta Creative Hub dijadikan tempat pelatihan bagi warga rusun
Djarot senang lihat Jakarta Creative Hub cetusan Ahok
Pemerintah Jokowi siapkan Rp 10,8 M untuk pembuat game lokal Cs
Intip produksi Sahawood, frame kacamata kayu yang mendunia di Malang
Terseok-seok berhadapan dengan tembok
Repot sendiri lantaran gengsi