Punya keunggulan soal kehutanan, Swedia minat garap hutan Indonesia
Punya keunggulan soal kehutanan, Swedia minat garap hutan Indonesia. Selain itu, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang insfrastruktur dan energi. Kedua negara juga meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan dan riset.
Raja Swedia, Carl XIV Gustaf menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo hari ini di Istana Bogor. Usai pertemuan, Gustaf mengatakan kedua negara sepakat mempererat kerja sama di bidang kehutanan.
Dalam pertemuan bilateral, kata Gustaf, kedua kepala negara sudah membahas tantangan kehutanan di masa mendatang.
"Hutan Swedia luasnya kurang dari 1 persen dari hutan dunia, tapi kami adalah eksportir 10 persen hasil hutan dunia," ujarnya di Istana Bogor, Bogor, Senin (22/5).
Proyek yang berkesinambungan, lanjutnya, sangat penting bagi Swedia dan Indonesia. Di mana, Swedia punya komitmen jangka panjang dan berkesinambungan untuk hutan dunia.
Selain itu, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang insfrastruktur dan energi.
"Kerja sama ini didasari nilai-nilai yang kita anut bersama, seperti demokrasi, kebebasan berekspresi, dan toleransi. Saat ini, Indonesia mengembangkan banyak investasi di bidang infrastruktur dan energi," ujar Gustaf.
Menurut Gustaf, kerja sama di bidang infrastruktur dan energi bisa menjadi solusi pembangunan kedua negara secara berkesinambungan. Selain kerja sama infrastruktur dan energi, kedua negara juga meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan dan riset.
"Indonesia dan Swedia punya kepentingan yang sama untuk pertukaran di bidang pendidikan dan riset," sambungnya.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana Tavan mengawasi investasi di sektor swasta di IKN? Tugas utamanya adalah mengawasi investasi di sektor swasta di wilayah IKN dan juga bertindak sebagai penghubung antara para investor dari luar negeri.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari investasi Microsoft di Indonesia? Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia. Investasi yang kami umumkan hari ini mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer, sehingga membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini.
Baca juga:
Presiden Jokowi: Investasi Swedia meningkat 1.400 persen di 2016
Keuangan pemerintah Jokowi jadi terbaik dalam 12 tahun, ini sebabnya
Dikunjungi Trump, Saudi siap beri Rp 266 triliun ke perusahaan AS
'Menjilat Saudi sudah jadi tradisi presiden Amerika sejak lama'
Kopelland bangun apartemen di Bekasi senilai Rp 2 triliun
Laporan keuangan pemerintah Jokowi-JK jadi terbaik dalam 12 tahun
Sri Mulyani sebut investment grade bukti ekonomi RI dilirik dunia